Ntvnews.id, Sukabumi - Viral di media sosial, beberapa pelajar Sekolah Dasar (SD) berani mengambil risiko demi tetap bisa bersekolah dengan menyeberangi jembatan gantung yang putus.
Selain itu, warga yang mayoritas bekerja sebagai petani juga mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka karena kerusakan jembatan tersebut.
Jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Cigirang di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, dengan Kampung Pamoyanan di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, terputus akibat banjir yang menerjang.
Baca Juga: Baru Mendarat dari Dubai, Wanita Sukabumi Ditangkap Bareskrim Kasus Penipuan Internasional
Tembok pondasi penahan jembatan yang runtuh menyebabkan salah satu tali kawat seling baja penahan alas jembatan yang terbuat dari besi putus.
Meskipun begitu, karena salah satu tali kawat seling baja masih terikat, alas jembatan tetap bisa digunakan sebagai pegangan saat melintasi.
Baca Juga: Biadab! Pesantren di Sukabumi Dibakar Orang Tak Dikenal
Menurut informasi yang diperoleh, jembatan gantung tersebut telah ambruk lebih dari dua pekan yang lalu. Para pelajar dan warga setempat terpaksa memutar jalan dan harus berjalan kaki selama hingga 2 jam untuk mencapai pusat kegiatan dan keramaian di Kecamatan Jampangtengah.
"(Sekedar) Informasi, mungkin kita iuran (untuk memperbaiki jembatan) per desanya, Desa Bantarpanjang dan Desa Neglasari. Rencana sudah mulai progres pemesanan barang, insyaallah mudah-mudahan bisa segera (diperbaiki)," ujar Asri, kepada media.