Menko Luhut Lapor Ke Jokowi dan Prabowo Soal Family Office: Uang Bertaburan Pengin Masuk Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2024, 15:03
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan hasil kunjungannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya tersebut, Menko Luhut melaporkan salah satunya terkait potensi memasukan dana dari perusahaan keluarga atau family office.

"Saya baru kembali dari Abu Dhabi dan saya melapor ke Bapak Presiden Jokowi dan juga Presiden terpilih tadi malam masalah apa namanya family office dan famill business," ucap Menko Luhut di Jakarta, Senin (22/7/2024).

"Kenapa kita pengin family office dan family business ini, karena sekarang uang bertaburan yang pengin juga masuk ke Indonesia," sambungnya.

Baca juga: Luhut Spill Lokasi Pendirian Family Office: Bali dan IKN

Lebih lanjut, Menko Luhut mendorong untuk adanya insentif dan ia mengaku sudah berbicara dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Menurutnya harus ada insentif yang diberikan kepada investor yang ingin menyimpan uangnya di Indonesia.

"Saya bicara dengan ibu Menteri Keuangan dan saya belajar kemarin pergi ke Abu Dhabi melihat nanti dari Kementerian Hukum dan HAM dan beberapa kementerian lain dari OJK dan sebagainya," ungkap Menko Luhut.

Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya Menko Luhut menjelaskan soal rencana pemerintah akan mengembangkan konsep family office di Tanah Air.

Baca juga: Luhut Ungkap Alasan Ingin Bentuk Family Office: Orang Kaya Asia Tumbuh 38,3 Persen

Ia mengungkapkan, menurut data dari The Wealth Report, populasi individu super kaya raya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028.

"Peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat. Berangkat dari trend tersebut, saya melihat adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office global," ucap Menko Luhut.

Lanjut kata Menko Luhut, dari perhitungan terkin ada sekitar USD11,7 triliun dana kelolaan family office di dunia. Family Office sendiri merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dengan memiliki family office, bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal," jelasnya.

x|close