Ntvnews.id, Jakarta - Jam kerja adalah bagian penting dari kehidupan sebagian besar orang di seluruh dunia. Namun, di beberapa negara, jam kerja bisa jauh lebih panjang daripada yang dianggap wajar. Dikutip dari Insider Monkey, berikut adalah 7 negara dengan jam kerja terpanjang di dunia:
1. Bhutan
Selain menjadi negara dengan jam kerja terpanjang di dunia, Bhutan juga dihadapkan pada tantangan-tantangan ketenagakerjaan dan ekonomi yang besar. Tingkat pengangguran pemuda mencapai 29%, sementara pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 1.7% dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, daya tarik peluang yang lebih baik di luar negeri telah menyebabkan terjadinya "brain drain", dengan Australia menjadi tujuan utama bagi migran Bhutan. Sekitar 15.000 visa dikeluarkan kepada warga Bhutan dalam setahun, hampir 2% dari populasi Bhutan.
2. Uni Emirat Arab (UEA)
Peluang kerja di UEA telah meningkat dengan peningkatan 8% dalam jumlah pekerjaan baru dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang tinggi untuk sektor real estat, digital, data, dan kecerdasan buatan (AI), dengan sektor real estat sendiri mengalami peningkatan impresif sebesar 11% dalam kesempatan kerja.
Di seluruh negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), permintaan untuk bakat digital, data, dan AI telah meningkat. Selain itu, prospek ekonomi UEA juga tetap menjanjikan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diproyeksikan sebesar 4.2% pada tahun 2024 dan 5.2% pada tahun 2025.
3. Lesotho
Ilustrasi bekerja (Pixabay)
Di Lesotho, kode ketenagakerjaan menetapkan periode percobaan maksimum selama empat bulan, setelah itu pekerjaan menjadi permanen. Minggu kerja standar terdiri dari 45 jam yang tersebar dalam lima atau enam hari.
Karyawan dengan jadwal lima hari bekerja 9 jam sehari, sedangkan mereka dengan jadwal enam hari bekerja 8 jam selama lima hari dan 5 jam pada hari keenam. Overtime dibatasi hingga 11 jam per minggu, dengan tambahan wajib sebesar 25% dari gaji dasar.
4. Kongo
Kode Ketenagakerjaan Kongo menetapkan maksimum jam kerja 45 jam per minggu dan maksimum 9 jam kerja per hari. Peraturan ini berlaku untuk setiap lembaga publik atau swasta, termasuk yang ditujukan untuk pendidikan atau amal. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada variasi hukum dalam batasan ini berdasarkan jenis kelamin atau jenis pekerjaan.
Meskipun tidak ada larangan eksplisit terhadap lembur wajib, Kongo mewajibkan kompensasi tambahan untuk lembur, mulai dari kenaikan gaji sebesar 30% hingga 60% tergantung pada jam kerja dan hari yang terlibat.
5. Qatar
Ilustrasi bekerja (Pixabay)
Di Qatar, budaya kerja berlebihan di Qatar Airways telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Setelah pemutusan hubungan kerja, staf yang tersisa dibebani dengan jam terbang berlebihan yang mengancam kesejahteraan mereka sendiri dan keselamatan penumpang.
Dengan ketakutan akan pembalasan dan kehilangan pekerjaan mengancam, karyawan enggan menyuarakan kekhawatiran mereka, meskipun mengalami kelelahan yang mengganggu.
6. Liberia
Meskipun Liberia merupakan salah satu negara dengan jam kerja tahunan tertinggi, negara ini juga berjuang dengan masalah pengangguran pemuda. Saat ini, pengangguran pemuda berada pada angka 3.08% meskipun upaya dari mitra internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), USAID, dan Uni Eropa.
7. Mauritania
Di Mauritania, meskipun durasi kerja legal per minggu adalah 40 jam, banyak pekerja bekerja jauh lebih lama dari itu, dengan 56 jam merupakan hal yang umum. Mauritania adalah salah satu negara dengan jam kerja terpanjang di dunia per hari.
Meskipun jam kerja yang panjang dapat memperbaiki kondisi ekonomi suatu negara, penting juga untuk memperhatikan kesejahteraan dan keseimbangan kehidupan kerja yang baik bagi para pekerja. Peraturan yang sesuai dan perlindungan yang memadai perlu diterapkan untuk memastikan bahwa jam kerja yang panjang tidak mengorbankan kesejahteraan pekerja.