Ntvnews.id, Jakarta - Militer Israel telah menguasai Rafah di Jalur Gaza, yang merupakan daerah perbatasan dengan Mesir, dan telah melancarkan serangan di kota di bagian selatan tersebut. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 8 Mei 2024, Brigade 401 Israel memasuki perlintasan Rafah pada hari Selasa pagi, sehari setelah kelompok Palestina yang berkuasa di Gaza menyatakan bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir-Qatar.
Israel, di sisi lain, bersikeras bahwa kesepakatan tersebut tidak memenuhi tuntutan utamanya. Melihat situasi di Rafah, disinyalir beberapa brigade Palestina siap untuk melawan pasukan Israel. Dilansir dari berbagai sumber, berikut kelompok brigade Palestina tersebut:
1. Brigade Qassam (Majd)
Brigade Palestina (Istimewa)
Brigade Qassam, yang pada awalnya dikenal dengan nama Majd, berdiri pada tahun 1988 dan menjadi kekuatan militer yang paling dominan di Jalur Gaza dan di seluruh wilayah Palestina. Salah satu pendirinya adalah Pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar.
Sejak didirikan, Brigade Qassam telah mengalami perkembangan yang signifikan, dimana kelompok ini dikenal karena melaksanakan serangkaian operasi pengeboman di wilayah Israel pada awal tahun 1990-an.
Kelompok ini terkenal dengan struktur organisasi yang hierarkis, pasukan elit, serta unit khusus untuk aktivitas terowongan, produksi militer, dan kegiatan intelijen. Saat ini, diperkirakan Brigade Qassam memiliki sekitar 30.000 anggota pejuang.
2. Brigade Al-Quds
Brigade al-Quds, yang didirikan selama Intifada Kedua pada tahun 2000, adalah kelompok kedua terkuat di wilayah Palestina. Mereka memiliki ikatan erat dengan Iran dan Hizbullah.
Kelompok ini telah secara berkelanjutan menantang sistem pertahanan Israel selama bertahun-tahun, terutama dalam konflik yang semakin memanas di Gaza, di mana Hamas sering kali menahan diri untuk tidak berpartisipasi. Kelompok ini memiliki sekitar 11.000 rudal dan berbagai rudal ringan, menengah, dan jarak jauh.
3. Brigade Al-Nasser
Brigade Palestina (Istimewa)
Brigade Salahadin al-Nasser, yang didirikan oleh Jamal Abu Samhadana pada awal Intifada Kedua pada tahun 2000, merupakan sayap bersenjata dari Komite Perlawanan Rakyat di Palestina.
Kelompok ini dianggap sebagai kekuatan terbesar ketiga karena memiliki sekitar 5.000 pejuang serta sejumlah soket dan peluru mortir. Mereka juga mendapatkan dukungan dari Hizbullah dan Gerakan Jihad Islam serta telah terlibat dalam beberapa operasi, termasuk serangan terhadap Israel.
4. Brigade Martir Al-Aqsa
Brigade Martir al-Aqsa merupakan sayap militer gerakan Fatah dan telah menjadi kekuatan paling vital keempat setelah menjadi kekuatan militer terdepan pada tahap awal Intifada.
Kelompok ini melakukan serangkaian serangan besar terhadap Israel selama periode tersebut, termasuk operasi di kota-kota Israel. Sebelumnya dikenal dengan beberapa nama, termasuk "The Storm", kelompok ini berpartisipasi dalam berbagai operasi di dalam dan di luar Palestina.
Saat ini, Brigade tersebut terdiri dari sekitar 2.000 pejuang dengan senjata ringan dan menengah serta memiliki roket buatan lokal dengan jangkauan sekitar 16 km dari perbatasan Gaza.
5. Brigade Abu Ali Mustafa
Brigade Palestina (Istimewa)
Brigade Abu Ali Mustafa merupakan sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Nama organisasi ini diambil untuk menghormati sekretaris jenderal organisasi tersebut Abu Ali Mustafa yang dibunuh Israel pada tahun 2001.
Kelompok tersebut saat ini dianggap sebagai kekuatan kelima, dengan ratusan pejuang yang berbasis di Gaza dan Tepi Barat. Mereka dilengkapi dengan persenjataan ringan dan menengah serta rudal yang diproduksi secara lokal.
6. Brigade Perlawanan Nasional
Brigade Perlawanan Nasional merupakan sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina. Mereka telah beroperasi dengan berbagai nama sebelum Intifada dan dipersenjatai dengan senjata ringan dan menengah serta rudal buatan lokal.
Selama bertahun-tahun, dan khususnya selama Intifada Kedua, kelompok ini telah melakukan serangkaian serangan, menewaskan beberapa warga Israel. Banyak pemimpin dan anggotanya juga terbunuh.
7. Brigade al-Mujahidin
Terakhir adalah Brigade Al-Mujahidin. Ini merupakan kelompok militer yang awalnya muncul dari gerakan Fatah sebelum menyatakan pemisahan total mereka.
Brigade ini terdiri dari ratusan pejuang, yang dilengkapi persenjataan ringan, menengah, serta roket yang mampu mencapai kota-kota Israel seperti Ashkelon dan Sderot.