Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Turki marah dan mengecam klaim Israel yang menyatakan bahwa Ankara menyuplai senjata dan dana untuk kelompok milisi Palestina, Hamas. Turki menyebut tuduhan itu sebagai "kebohongan" dan menuduh Israel mencoba mengalihkan perhatian dari konflik di Gaza.
Klaim tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel Katz menuduh Presiden Recep Tayyip Erdogan "mengirimkan senjata dan uang ke Hamas untuk membunuh warga Israel."
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 23 Juli 2024, Katz menyatakan di media sosial X dalam bahasa Turki bahwa dinas keamanan Israel telah mengungkap "sel-sel teroris yang diatur dari markas besar Hamas di Turki."
Baca Juga: Bisa Hambat Perdamaian di Gaza, Arab Saudi Desak Israel dan Yaman Tahan Diri
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa pernyataan diplomat senior Israel tersebut bertujuan untuk "menutupi pelanggaran Israel terhadap warga Palestina dengan serangkaian kebohongan, fitnah, dan penghinaan."
Kementerian tersebut menambahkan bahwa "propaganda kotor dan tekanan psikologis Israel terhadap negara kami dan presiden kami akan tetap tidak efektif."
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 38.983 orang di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Breaking News! Israel Serang Yaman
Ankara telah menjadi kritikus tajam terhadap tindakan Israel dalam konflik yang dimulai dengan serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober. Presiden Erdogan telah sering mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyebutnya sebagai "tukang jagal Gaza" dan menuduh Netanyahu berusaha "menyebarkan perang" ke seluruh Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Turki mengulangi pernyataan ini dengan menuduh "anggota pemerintahan Netanyahu" berusaha "memprovokasi perang regional untuk mempertahankan kekuasaan mereka." Kementerian tersebut juga menyerukan agar mereka diadili di pengadilan internasional.