Ntvnews.id, Jakarta - Penjajah Israel lagi-lagi gempur Kota Khan Younis di Jalur Gaza Selatan yang menewaskan 70 orang dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka pada Senin kemarin, 22 Juli 2024.
Melansir Antara, Selasa 23 Juli 2024, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban bertambah dari data terakhir yaki 49 orang tewas san 120 mengalami luka-luka.
Baca Juga:
Viral Sepatu Mahal Jadi Incaran, Pria Ini Nekat Curi di Musholla Saat Korban Sholat
Hari Anak Nasional, Jokowi: Masa Depan dan Harapan Bangsa Ada di Anak Kita
Pekerja Medis di Kota tersebut meminta warga segara menyumbangkan darah untuk korban yang terluka di tengah kekurangan pasokan darah.
Serangan Israel di Yaman (Istimewa)
Sementara itu, Kantor Berita Palestina Wafa menyampaikan bahwa tentara Israel memerintahkan warga Palestina yang tinggal di bagian timur di Khan Younis pada Selasa pagi untuk segera mengungsi dan penduduk terlihat meninggalkan daerah mereka dengan berjalan kaki dan naik kereta di tengah pemboman Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Militer Israel Avichay Adraee mengklaim bahwa hadirnya berbagai operasi militer dan tembakan roket dari bagian timur Khan Younis menjadikan tinggal di sana sangat berbahaya.
Padahal sebelumnya militer telah menetapkan lingkungan timur Khan Younis sebagai “zona aman bagi pengungsi Palestina di wilayah tersebut.
Dua pekan lalu, tentara Israel membunuh sedikitnya 90 warga Palestina dan melukai 300 lainnya dalam serangan di daerah al-Mawashi dekat Khan Younis yang ditetapkan oleh militer sebagai zona aman.
Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu membela pembantaian tersebut dengan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan komandan sayap bersenjata Hamas, Mohammed Deif dan wakilnya.
Kendati demikian, Israel tidak memberikan konfirmasi mengenai kematian komandan Hamas tersebut.
Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Sebanyak lebih dari 39.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 89.900 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.