Hari Anak Nasional, Suara Anak Indonesia Serukan 5 Isu Perlindungan Anak di Hadapan Jokowi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jul 2024, 12:43
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
 Serukan 5 Isu Perlindungan Anak Serukan 5 Isu Perlindungan Anak (Antara/ Prisca)

Ntvnews.id, Jayapura - Melalui Forum Anak Nasional, sejumlah anak-anak Indonesia menyerukan aspirasi dan kekhawatiran mereka lewat Suara Anak Indonesia.

Hal tersebut disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Anak Nasional 2024.

Dalam acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 di Jayapura, Papua yang digelar hari ini, Selasa, 13 Juli 2024, ribuan anak antusias mengikuti acara tersebut.

Sekian banyak anak yang hadir, lima orang anak dari Forum Anak Nasional membawa lima isu yang disusun oleh perwakilan anak dari tingkat desa sampai provinsi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menuturkan, anak-anak sebagai penerus bangsa punya peran menentukan masa depan yang terbaik.

Baca Juga: 

Presiden Jokowi Hadiri Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 di Jayapura

Hari Anak Nasional, Jokowi: Masa Depan dan Harapan Bangsa Ada di Anak Kita

"Ini yang menjadi dasar pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia menyusun suara anak,” katanya. dikutip dari Antara.

“Suara anak ini disusun oleh perwakilan anak Indonesia yang tergabung dalam Forum Anak Nasional," sambungnya.

 Serukan 5 Isu Perlindungan Anak <b>(Antara/ Prisca)</b> Serukan 5 Isu Perlindungan Anak (Antara/ Prisca)

Sementara, isu yang dibacakan di hadapan enam ribu anak yang menghadiri acara tersebut mulai dari meminta kepada pemerintah dan masyarakat mendukung pemenuhan hak sipil anak.

Hal tersebut termasuk pentingnya Kartu Identitas Anak, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga serta administrasi kependudukan lainnya.

Mereka kemudian menyerukan adanya penyelesaian kasus perkawinan anak, berdampak kepada anak putus sekolah, penelantaran anak dan stunting.

Selanjutnya, ada seruan supaya dilakukan pencegahan sejak di tingkat akar rumput dengan pembentukan satgas pencegahan perkawinan usia anak.

Isu ketiga yang diusung merupakan pencegahan anak menjadi perokok aktif atau pasif serta korban penyalahgunaan napza termasuk minuman keras.

Seruan itu meminta pengoptimalan regulasi berdasarkan hak anak dan prinsip bisnis yang mempengaruhi dan mematuhi hak anak dalam operasinya.

Kemudian mereka juga meminta perluasan dan pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Terakhir, mereka minta fokus pada penanganan kekerasan dan eksploitasi anak yang berimplikasi pada kesehatan fisik, mental, dan berdampak ke pendidikan dan sosial mereka.

Terkait hal itu mereka meminta sosialisasi yang lebih masif undang-undang dan aturan terkait kekerasan dan eksploitasi anak.

x|close