Iriana Jokowi Dianugerahi Penghargaan Ibu Bangsa oleh Kowani dalam Hari Kebaya Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2024, 15:45
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Ibu Bangsa dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istora Jakarta, Senayan, Rabu. Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Ibu Bangsa dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istora Jakarta, Senayan, Rabu. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Ibu Bangsa dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada puncak rangkaian acara Hari Kebaya Nasional yang diselenggarakan di Istora Jakarta, Senayan, Rabu.

Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, kepada Ibu Iriana yang mengenakan kebaya beludru biru dengan riasan sanggul di kepala dan selendang batik yang elegan di pundak kanannya.

Baca Juga:

Daftar Wakil Presiden Republik Indonesia dari Masa ke Masa, Hamzah Haz ke-9

Pendaki Gunung Bromo Dilarang Mendirikan Tenda, Ada Apa?

Penghargaan tersebut, diberikan atas kontribusi Iriana dalam kampanye mendukung pemberdayaan perempuan serta peningkatan kualitas hidup perempuan di Indonesia.

Menurut Ketua Panitia Puncak Acara, Tantri Diah Kirana Dewi, tujuan acara ini adalah mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk mengenakan kebaya. Dia juga mengumumkan keputusan Kowani untuk menetapkan "Selasa Berkebaya" sebagai hari khusus di mana perempuan diharapkan mengenakan kebaya, selain dari "Rabu Batik" yang sudah terkenal.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi)

Dalam kesempatan tersebut, Tantri juga memaparkan berbagai jenis kebaya dari Indonesia yang diajukan untuk nominasi UNESCO, bersama dengan kebaya tradisional dari empat negara ASEAN lainnya. Hal ini termasuk kebaya labuh dari Sumatera, kebaya kutubaru dari Jawa, kebaya noni dari Sulawesi Utara, dan kebaya nona dari wilayah Timur Maluku dan Papua, serta kebaya kerancang yang memiliki pengaruh dari peradaban China.

Acara ini tidak hanya menjadi momen penghargaan dan perayaan budaya, tetapi juga langkah konkret dalam mempromosikan kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya Indonesia.

x|close