Ngeri, Seorang Pria Hidup dengan Pecehan Kaca yang Tertancap di Hatinya

Ntvnews.id, Moskow - Seorang pria Rusia yang telah mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan di bawah tulang rusuknya selama sembilan tahun terakhir, terkejut ketika mengetahui bahwa ada pecahan kaca berukuran 9 cm yang tertanam di dalam hatinya.

Dilansir dari Oddity Central, Kamis, 25 Juli 2024, pria berusia 53 tahun yang tak disebutkan namanya itu mengatakan kepada dokter di Rumah Sakit Klinik Regional Kirov, Rusia, bahwa ia telah lama mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tajam di bagian kanan tubuhnya, di bawah tulang rusuknya, tetapi ia tak pernah mau memeriksakan diri.

Setelah akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan medis untuk masalahnya, ia menjalani CT scan yang menunjukkan adanya benda tajam yang menancap di lobus kanan hatinya.

Baca Juga: Operasional Pemulangan Berakhir, 62 Jemaah Masih Dirawat di Rumah Sakit Saudi

Ketika dokter menanyakan benda apa itu, pasien mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak tahu, karena dia tidak memiliki riwayat trauma, dan dia juga tidak dapat mengingat kejadian di mana benda tajam bisa masuk ke dalam tubuhnya.

Setelah mengoperasi pria tersebut secara laparoskopi, para ahli bedah mengeluarkan pecahan kaca sepanjang 9 cm dari hatinya. 

“Kami takjub ketika melihat sepotong kaca berukuran 88x15x7mm dengan ujung yang tajam di monitor endoskopi,” kata salah satu dokter bedah.

Baca Juga: Spanyol Juara Euro 2024, Kiper Unai Simon Langsung Naik Meja Operasi

“Selama operasi, ditemukan bahwa benda asing itu ditutupi dengan kapsul jaringan ikat. Ini adalah cara tubuh merespons intrusi benda asing ke dalam jaringan. Terjadi peradangan aseptik, dan sebuah kapsul terbentuk di sekitar benda asing tersebut, memisahkannya dari jaringan yang sehat.” Sambungnya. 

Rupanya, pria berusia 53 tahun itu sangat beruntung telah hidup dengan benda asing yang tertanam di dalam hatinya selama lebih dari 9 tahun, karena benda tersebut dapat dengan mudah menyebabkan peradangan bernanah dan abses, yang akan membutuhkan pembedahan darurat.

Meskipun demikian, prosedur laparoskopi untuk mengeluarkan pecahan kaca itu sangat rumit karena suplai darah yang kaya dan konsistensi hati yang lembut, tetapi para ahli bedah berhasil melakukannya tanpa komplikasi.