Kelakar Joe Biden Sebut AS Lebih Kuat dari Diktator

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2024, 13:01
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Joe Biden Joe Biden

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa Amerika adalah negara terkuat dalam sejarah dunia. Biden bahkan menegaskan bahwa AS lebih kuat dibandingkan diktator atau penguasa manapun.

"Amerika adalah sebuah ide, sebuah ide yang lebih kuat dari angkatan bersenjata manapun, lebih besar dari lautan manapun, dan lebih kuat dari diktator atau tiran manapun," ungkap Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Oval Office, beberapa hari setelah ia mengumumkan pengunduran dirinya dari Pilpres AS 2024 dikutip reuters, Kamis, 24 Juli 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Biden juga membahas tentang demokrasi. Dia menekankan bahwa demokrasi di AS sedang menghadapi tantangan dalam Pilpres mendatang pada bulan November.

Baca Juga: Tim Trump Minta Dana Kampanye Joe Biden untuk Kemala Harris Diblokir

Sebagaimana diketahui, Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden. Saat ini, dia mendukung wakilnya, Kamala Harris, untuk bertanding dan memenangkan Pilpres AS.

Biden memuji Harris sebagai sosok yang tangguh dan mampu memimpin negara. "Dia berpengalaman, kuat, dan kompeten. Dia telah menjadi mitra yang luar biasa bagi saya dan pemimpin yang efektif untuk negara kita. Kini, keputusan ada di tangan Anda, rakyat Amerika," ujar Biden pada kesempatan tersebut.

Kampanye Donald Trump pada hari Selasa mengajukan pengaduan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal terhadap calon wakil presiden Kamala Harris, menuduh kampanye 2024-nya melanggar undang-undang keuangan kampanye federal dengan mengganti nama Joe Biden dengan namanya sendiri untuk mengendalikan dana kampanyenya.

Baca Juga: Profil Kamala Harris, Pengganti Joe Biden Maju di Pilpres AS 2024

Keluhan tersebut, yang diajukan oleh penasihat umum kampanye Trump, David Warrington, menyatakan bahwa kampanye Biden tidak dapat mengganti nama komite dari “Biden for President” menjadi “Harris for President” setelah Biden keluar dari persaingan pada hari Minggu, dan menggelontorkan lebih dari $91 juta.

“Ini tidak lebih dari kontribusi berlebihan sebesar $91,5 juta yang terselubung dari satu kandidat presiden ke kandidat lainnya, yaitu dari kampanye lama Joe Biden ke kampanye baru Kamala Harris. Upaya ini merupakan ejekan terhadap undang-undang keuangan kampanye kita,” demikian isi pengaduan setebal delapan halaman tersebut.

 

x|close