NTVNews.ID - Polda Metro Jaya bersama TNI menggelar konferensi pers pengungkapan kasus terkait pengemudi Fortuner arogan yang menggunakan pelat dinas TNI, yang terlibat cekcok dengan pengendara lain di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (18/4/2024). Dalam kesempatan itu, polisi mengungkap motif pelaku, PWGA, menggunakan pelat TNI yang bukan miliknya.
"Hal tersebut dimaksudkan dalam rangka untuk menghindari ganjil genap yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan.
"Ini sesuai kebijakan yang dilakukan oleh Korlantas dimana ini untuk dalam rangka untuk mendukung Operasi Ketupat (kelancaran arus mudik Lebaran 2024) kemarin," imbuhnya.
Sebelumnya, Markas Besar (Mabes) TNI menjelaskan alasan penggunaan pelat dinas yang disebut terdaftar atas nama Marsda (Purn) Asep Adang Supriyadi itu.
"Adapun motif yang bersangkutan memalsukan pelat dinas TNI noreg 84337-00 tersebut semata-mata untuk menghindari peraturan lalu lintas ganjil genap di wilayah Jakarta," ujar Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar, Rabu (17/4/2024).
Pelat dinas itu sendiri awalnya merupakan milik keluarga dari PWGA yang merupakan anggota TNI.
Karena keluarga PWGA bukan lagi anggota TNI lantaran pensiun, pelat dinas itu kemudian diputihkan dan digunakan oleh Marsda (Purn) Asep Adang Supriyadi saat masih bertugas pada tahun 2020 lalu, hingga 2023.
PWGA sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka terkait pemalsuan pelat dinas TNI dan ditahan.