Ribuan Demonstran Pro-Palestina Banjiri Washington Menjelang Pidato Netanyahu di Kongres AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2024, 13:47
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Amerika Serikat - Ribuan orang yang mendukung Palestina berkumpul untuk unjuk rasa di Washington beberapa jam sebelum Benjamin Netanyahu, pemimpin otoritas Israel, dijadwalkan memberikan pidato di Kongres Amerika Serikat.

Meskipun pidato tersebut dijadwalkan dimulai pukul 14.00 waktu setempat (Kamis, 01.00 WIB), para demonstran mulai berkumpul beberapa jam sebelumnya.

Baca Juga:

Buntut PM Israel Datang ke AS, Hotel Disterilkan Akibat Belatung Dilepaskan

Komentar Shin Tae-yong Usai Terima Golden Visa: Tidak Menduga Bakal Diserahkan Langsung oleh Presiden Jokowi

Pada pukul 10:00 waktu setempat (21.00 WIB), beberapa ribu orang telah berkumpul di Pennsylvania Avenue, jalan utama menuju gedung Capitol.

Jumlah peserta terus bertambah dari waktu ke waktu, menyebabkan jalan-jalan sekitar gedung Kongres ditutup oleh pihak berwenang.

Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina. Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.

Adapun para personil keamanan ditambahkan termasuk helikopter polisi yang berpatroli di udara.

Infonya, Para demonstran mendirikan panggung beberapa blok dari Capitol untuk para pembicara yang akan berpidato di hadapan majelis.

Mereka memegang bendera Palestina dan membawa spanduk dengan pesan seperti "Gencatan Senjata Sekarang", "Bebaskan Palestina", "Hentikan Bantuan Militer AS untuk Israel", dan "Akhiri Apartheid, Akhiri Pendudukan".

Perlu diketahui, para pengunjuk rasa ini berdatangan dari berbagai kelompok, termasuk orang-orang Yahudi.`

Netanyahu tiba di Washington pada Senin untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat AS, termasuk Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik, serta untuk berpidato di depan sesi gabungan Kongres.

Israel telah mendapat kecaman internasional karena melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak awal Oktober 2023, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera.

Lebih dari 38.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu, dengan lebih dari 89.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan serangan ini, sebagian besar Gaza hancur dengan blokade yang menghambat akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dihadapkan pada tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang baru-baru ini memerintahkan mereka untuk menghentikan operasi militernya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum mereka diserang pada 6 Mei.

x|close