Ntvnews.id, New Delhi - Sekitar 1 miliar penduduk India memiliki hak pilih dalam pemilihan umum yang berlangsung di negara tersebut, dimulai dari pertengahan April hingga Juni 2024 mendatang.
Dialnsir dari BBC, Rabu, 8 Meri 2024, Perdana Menteri India Narendra Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP), yakin akan memenangkan pemilu ini, yang akan mengamankan posisi Modi sebagai kepala pemerintahan India untuk ketiga kalinya.
Jika berhasil, kemenangan tersebut akan membuat Modi (73 tahun) menjadi orang kedua yang memegang jabatan perdana menteri (PM) selama tiga periode berturut-turut setelah Jawaharlal Nehru, PM pertama India.
Pemilu India (Istimewa)
Pemilihan umum dijadwalkan dimulai pada 19 April lalu dan berakhir pada 1 Juni nanti, dengan pengumuman pemenang direncanakan pada 4 Juni.
Jumlah pemilih kali ini mencapai 970 juta orang, meningkat sebanyak 150 juta dari pemilu tahun 2019. Dari jumlah tersebut, terdapat 26 juta pemilih baru, termasuk 14 juta perempuan.
Jumlah Partai Politik yang Fantastis
Lebih dari 2.400 partai politik akan menunjukkan kandidat-kandidat mereka untuk menjadi legislator. Untuk menyelenggarakan pemilihan umum dengan partisipasi sekitar 970 juta pemilih tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) India telah menggerakkan hampir 15 juta pegawai pemerintah, di antara mereka banyak guru dan pegawai muda untuk bertugas sebagai panitia pemilihan.
Pemilihan umum India akan diadakan dalam tujuh tahap. Harapannya, hasil pemilu akan diumumkan pada tanggal 4 Juni sehingga seluruh proses pemilu dijadwalkan akan selesai pada tanggal 6 Juni.
Pemilu India (Istimewa)
Dalam pemilu tersebut, India menggunakan mesin elektronik untuk pemungutan suara, sebuah sistem yang telah diterapkan sejak tahun 1982. Sebanyak 5,5 juta mesin pemilu akan digunakan dalam pemilu mendatang. Dengan sistem pemungutan suara ini, pemilih hanya perlu menekan tombol di dekat nama calon anggota legislatif dan gambar partai yang dipilih.
KPU India mencatat bahwa setiap pemilih diharapkan berada dalam jangkauan 2 kilometer dari tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini menyebabkan petugas pemilu harus melakukan perjalanan selama beberapa hari atau bahkan mendaki bukit untuk mencapai daerah-daerah terpencil.
Sebagai contoh, ada kasus di mana petugas pemilu harus berjalan melintasi hutan di Negara Bagian Gujarat, India barat, untuk mencapai pemilih.