Ntvnews.id, Papua - Sebuah video yang kini viral menunjukkan kejadian mengejutkan di Biak, Papua, di mana seorang penginjil bernama Evanjelis Jhon Muabuai dianiaya oleh anggota polisi di depan kantor Polres setempat.
Insiden ini terjadi saat Muabuai, seorang penginjil asal Papua, sedang menyampaikan pesan tentang kejahatan di kota tersebut, sebuah hak yang dilindungi oleh undang-undang dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
Baca Juga:
Ada 130 Ribu Transaksi Diduga Terkait dengan Prostitusi Anak, Nilainya Capai Rp 27 Miliar
Insiden Tak Terduga Skater Tabrak Anak Kecil, Sampai Terjungkal
Dalam video yang beredar, tampak Jhon Muabuai dilempar dengan batu sebesar genggaman tangan, saat ia menyampaikan pesannya. Kejadian ini semakin memprihatinkan ketika beberapa anggota polisi terlihat memegang pedang samurai dan mendekati Muabuai, sambil memarahinya.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut saksi mata, Muabuai mengungkapkan bahwa tindakannya adalah bentuk hak asasi manusia yang diatur oleh undang-undang, dan seharusnya dianggap sebagai hal yang biasa di daerah lain di luar Papua.
Video tersebut langsung mendapat perhatian publik setelah diunggah ke media sosial, memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai kalangan. Banyak yang menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan meminta pertanggungjawaban dari pihak berwenang.
"Aduhhh,, polisi lg polisi lg," tulis salah satu warganet.
"polisi ko arogan," tambah netizen lainnya.
Pihak kepolisian setempat belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini, dan investigasi lebih lanjut diharapkan untuk mengungkap kronologi kejadian dan tindakan yang akan diambil terhadap anggota polisi yang terlibat.