Ntvnews.id, Amerika Serikat - Donald Trump mengungkapkan melalui platform Truth Social bahwa Direktur FBI Christopher Wray kepada sidang Komite Kehakiman DPR AS pada Rabu mengaku tidak yakin apakah dirinya terkena peluru dalam upaya pembunuhan di Pennsylvania.
Wray, yang menghadiri sidang tersebut, diminta menjelaskan tentang penyerangan yang terjadi pada 13 Juli lalu terhadap Trump. Ketika ditanya tentang penurunan kognitif Presiden Joe Biden, Wray menyatakan tidak mengamati tanda-tanda penurunan seperti itu.
Baca Juga:
Zulkifli Hasan Sebut Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Senilai Rp40 Miliar
Truk Kecelakaan di Depan Gedung DPR, Suara Benturan Terdengar Sangat Keras
"Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada Kongres kemarin bahwa dia tidak yakin apakah saya terkena pecahan peluru, kaca, atau peluru (FBI bahkan tidak pernah memeriksa!), tetapi dia yakin bahwa Joe Biden secara fisik dan kognitif 'tidak ada yang signifikan','" kata Trump, Jumat, 26 Juli 2024.
Donald Trump
Mantan presiden tersebut menilai, inilah sebabnya mengapa Wray dianggap tidak tahu banyak tentang ancaman teroris dan kejahatan yang memasuki negara dalam jumlah besar.
Trump juga menuduh Wray hanya fokus pada "menghancurkan Patriot J6," menggerebek kediamannya di Mar-a-Lago, dan menyelamatkan "ekstremis sayap kiri (Radical Left Lunatics)."
Menurut Trump, sebuah rumah sakit menyebut lukanya sebagai "luka tembak di telinga," dan bukan akibat pecahan peluru atau kaca.
FBI masih menyelidiki insiden tersebut, dan Direktur Secret Service AS, Kimberly Cheatle, telah mengundurkan diri setelah kritik terhadap lembaganya terkait kegagalan mencegah upaya pembunuhan tersebut.