Fenomena Meningkatnya Kasus Anak Kecil Cuci Darah di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Jul 2024, 16:43
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Anak Sakit Ilustrasi Anak Sakit (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, salah satu rumah sakit terbesar di Indonesia, telah menjadi pusat perhatian karena meningkatnya jumlah anak kecil yang menjalani prosedur cuci darah (hemodialisis). Fenomena ini menarik perhatian masyarakat dan pihak berwenang, memunculkan berbagai pertanyaan tentang penyebab dan solusi untuk masalah ini.

Peningkatan Kasus Cuci Darah pada Anak

Cuci darah adalah prosedur medis yang diperlukan ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, dan darah harus dibersihkan secara eksternal untuk menghilangkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Prosedur ini seringkali menjadi pilihan terakhir bagi pasien dengan gagal ginjal akut atau kronis.

Belakangan ini, rumah sakit RSCM melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah anak kecil yang menjalani cuci darah. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan tenaga medis tentang faktor-faktor yang menyebabkan tren ini.

Penyebab Peningkatan Kasus

1. Penyakit Ginjal Akut dan Kronis

Salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah anak kecil yang menjalani cuci darah adalah tingginya prevalensi penyakit ginjal akut dan kronis di kalangan anak-anak. Infeksi ginjal, glomerulonefritis, dan penyakit ginjal bawaan adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak.

2. Penyakit Metabolik dan Genetik

Beberapa anak mungkin dilahirkan dengan gangguan metabolik atau genetik yang mempengaruhi fungsi ginjal mereka. Penyakit seperti sindrom Alport atau displasia ginjal dapat meningkatkan risiko gagal ginjal dan kebutuhan untuk cuci darah.

3. Infeksi dan Penyakit Sistemik

Ilustrasi Anak Sakit <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Anak Sakit (Pixabay)

Infeksi berat, seperti sepsis atau infeksi virus, dapat menyebabkan kerusakan ginjal akut yang memerlukan intervensi cuci darah. Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi ginjal juga bisa berkontribusi pada peningkatan kasus.

4. Kurangnya Kesadaran dan Penanganan Dini

Kurangnya kesadaran tentang penyakit ginjal dan kurangnya pemeriksaan kesehatan rutin dapat menyebabkan penundaan diagnosis. Ketika penyakit ginjal baru terdiagnosis pada tahap lanjut, cuci darah seringkali menjadi satu-satunya pilihan untuk mengelola kondisi tersebut.

5. Faktor Lingkungan dan Polusi

Polusi udara dan pencemaran lingkungan yang tinggi juga dapat berdampak pada kesehatan ginjal anak-anak. Paparan terhadap zat beracun dapat merusak fungsi ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal.

x|close