Ntvnews.id, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mendirikan akademi kepemimpinan nasional NU. Akademi tersebut menjadi wadah melatih kepemimpinan bukan cuma di tingkat nasional, tapi juga internasional.
Menurut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, hal tersebut merupakan salah satu hasil rapat pleno yang mereka gelar sejak kemarin. Mereka hendak mewujudkan pendidikan kepemimpinan dengan pihaknya akan bekerja dalam jaringan lokal dan internasional di Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Afrika.
"Akademi ini kita umumkan sekarang, saat ini, tapi baru akan kita mulai tahun depan. Programnya sendiri baru akan kita mulai tahun depan tapi kami umumkan saat ini untuk memberi kesempatan kepada kader-kader Nahdlatul Ulama mempersiapkan diri," ujar Gus Yahya, dalam jumpa pers usai rapat pleno, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Gus Yahya pun meminta para kader mempersiapkan diri. Sebab, untuk bisa mengikuti program pendidikan kepemimpinan itu, perlu memenuhi syarat antara lain memiliki skor TOEFL Bahasa Inggris sebesar 650 poin dan diutamakan bagi mereka yang juga cakap berbahasa Arab.
NU, kata dia juga akan mengadakan tes menyangkut pemahaman sosial, ekonomi dan politik dalam negeri serta geopolitik internasional sebagai syarat pengetahuan dasar kepesertaan.
"Juga akan diseleksi dengan ikut tes untuk mendapatkan kader-kader dengan karakter paling unggul di antara mereka yang ingin mengikuti program ini," tuturnya.
Gus Yahya juga meminta para kader NU yang ingin mengikuti pendidikan kepemimpinan itu, untuk mempersiapkan diri. Sebab, rencananya akademi tersebut akan dibuka mulai Agustus 2025.