Ntvnews.id, Beijing - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah memberi peringatan kepada Filipina mengenai penempatan rudal jarak menengah oleh Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa langkah ini bisa memicu ketegangan regional dan memicu perlombaan senjata.
Dilansir dari reuters, Senin, 29 Juli 2024, Amerika Serikat telah mengerahkan sistem rudal Typhon ke Filipina sebagai bagian dari latihan militer bersama awal tahun ini.
Menurut seorang pejabat militer Filipina, sistem rudal tersebut tidak digunakan dalam latihan, dan belum ada rincian mengenai durasi keberadaan rudal tersebut di negara itu.
Baca Juga: AS Cegat Pesawat Pengebom Rusia dan China di Dekat Wilayahnya
Hubungan antara China dan Filipina saat ini berada di titik kritis, dan Wang Yi menyarankan bahwa dialog serta konsultasi adalah solusi yang tepat, seperti yang disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo dalam pertemuan di Vientiane pada hari Jumat, 26 Juli 2024 lalu menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
Wang Yi menyatakan bahwa hubungan antara China dan Filipina menghadapi kesulitan karena Filipina telah "berulang kali melanggar kesepakatan antara kedua negara dan komitmennya sendiri.
Wang memperingatkan bahwa jika Filipina mengadopsi sistem rudal jarak menengah milik Amerika Serikat, hal tersebut akan menambah ketegangan dan konfrontasi di kawasan, serta memicu perlombaan senjata, yang tidak sejalan dengan kepentingan dan harapan rakyat Filipina.
Baca Juga: Rusia dan China Rancang Pembangunan Stasiun Penelitian di Bulan Bersama-sama
Ketegangan antara China dan Filipina semakin meningkat terkait sengketa di Laut China Selatan.
Wang juga menyebut bahwa China baru-baru ini mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai transportasi dan pengisian pasokan kemanusiaan ke Ren'ai Jiao untuk menjaga stabilitas situasi maritime. China merujuk pada Second Thomas Shoal sebagai Ren'ai Jiao.