Ntvnews.id, Jakarta - Warga di Perumahan Tani Mulya, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dihebohkan dengan penemuan dua kerangka mayat. Penemuan ini terjadi pada Senin, 29 Juli 2024 siang kemarin. Dua kerangka mayat tersebut diduga adalah seorang ibu dan anaknya.
Keduanya ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang. Jika dilihat dari bagian luar, rumah tersebut tampak seperti rumah kosong karena kondisi atapnya sudah lapuk, dipenuhi debu, dan ditumbuhi rumput-rumput liar yang berada di bagian depan rumah tersebut.
Warga sekitar menganggap rumah tersebut selama ini kosong karena sejak empat tahun lalu atau pada sebelum pandemi Covid-19, pemilik rumah sempat mengajukan surat pindah. Keadaan rumah yang sudah lapuk pun semakin menguatkan anggapan tersebut.
Warga Temukan Dua Kerangka Mayat di Bandung Barat (Instagram)
Bukan hanya itu, warga sekitar perumahan tersebut juga tidak mencium bau bangkai menyengat dari rumah tersebut, sehingga penemuan kerangka mayat itu sangat mengejutkan.
Sementara itu, menurut keterangan dari Penjabat (Pj) Kepala Desa Tanimulya, Wawan Sutisna, ia mengatakan bahwa penemuan dua kerangka mayat tersebut pertama kali diketahui oleh mantan suami penghuni rumah kosong tersebut.
“Awal ditemukannya oleh bekas suaminya. Jadi dia sempat laporan untuk membuka gembok. Awalnya mau ngambil sesuatu katanya ada di dalam,” terang Wawan dilansir dari akun Instagram @infobandungbarat pada Selasa, 30 Juli 2024.
Menurut informasi yang beredar, rumah tersebut sudah ditinggalkan oleh penghuninya sejak tahun 2018 silam. Bahkan, tetangga di sekitar lokasi kejadian juga mengira bahwa rumah tersebut memang sudah kosong tidak ada penghuni sama sekali.
Warga Temukan Dua Kerangka Mayat di Bandung Barat (Instagram)
“Saat ditemukan pertama kali, kerangka mayat tersebut terbaring di tempat tidur. Yang ditemukan ada dua kerangka diduga ibu dan anak. Beda lokasi ada dua tempat tidur,” kata Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan.
Setelah mengevakuasi dua kerangka itu, pihak kepolisian masih melakukan identifikasi. Namun, sebelum melakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi akan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga apakah bersedia dilakukan penyelidikan lebih lanjut atau tidak.
“Apakah keluarga mau dilakukan identifikasi lanjutan atau tidak. Kita akan meminta keterangan terlebih dahulu, jika tidak diidentifikasi lanjutan agar membuat penolakan visum atau outopsi,” pungkasnya.
Temuan sementara, dua kerangka tersebut adalah jasad dari seorang perempuan yang bernama Iguh Indah Hayati (55) dan satu lagi adalah anak laki-laki dari Iguh yang bernama Elia Imanuel Putra (24).