WNA Asal Prancis Ditemukan Tewas Tenggelam di Pantai Walur

Ntvnews.id, Lampung - Sebuah tragedi terjadi di Pantai Walur, Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, saat seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Prancis ditemukan tewas tenggelam pada Senin (29/7).

Dilansir melalui suatu unggahan akun Instagram, korban yang diidentifikasi bernama Leo Bauthamy, sebelumnya dilaporkan hilang pada hari Minggu (28/7).

Baca Juga:

Ngeri! Helikopter Wisata Kembali Terjerat Tali Layang-Layang di Bali

Prabowo Selesai Kunjungan Kerja Prancis dan Serbia, Kini Tiba di Turki

Menurut Kasi Humas Polres Pesisir Barat, Ipda Kasiyono, Leo ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar pukul 14.02 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia. Proses evakuasi dilakukan segera dan jenazah korban dibawa ke Puskesmas Pesisir Tengah untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut guna mengetahui penyebab kematian.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lampung Geh News (@lampunggehnews)

Kronologi peristiwa bermula pada Minggu (28/7) pukul 13.00 WIB, ketika Leo meninggalkan penginapannya dengan sepeda motor, membawa peralatan memanah dan menyelam. Sebelum berangkat, Leo sempat berpamitan dengan rekannya, Daniel. Pada hari yang sama, sekitar pukul 19.00 WIB, seorang saksi melihat sepeda motor Leo terparkir di tepi laut Pantai Walur tanpa adanya pemiliknya.

Melihat situasi yang mencurigakan, saksi membawa sepeda motor tersebut ke penginapan untuk diamankan dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat. Polisi segera merespons laporan tersebut dengan mendatangi lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Basarnas serta BPBD Kabupaten Pesisir Barat untuk melakukan pencarian.

"Korban akhirnya berhasil ditemukan sekitar pukul 14.02 WIB. Leo Bauthamy ini diketahui memiliki kondisi disleksia dan mengalami cedera pada paha," demikian pernyataan resmi Kasi Humas Polres Pesisir Barat, Ipda Kasiyono.

Saat ini, pihak kepolisian sedang berkoordinasi dengan imigrasi untuk memfasilitasi komunikasi dengan keluarga korban di Prancis.