Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Megawati hadir salah satunya guna mengisi pidato kebangsaan di acara tersebut.
Megawati tiba sekitar pukul 10.50 WIB di acara Mukernas yang digelar di INews Tower, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Ia didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga. Kehadiran Megawati disambut oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Dalam pidatonya, Megawati sempat menjelaskan mengapa dirinya sering teriak "merdeka".
"Saya sering diminta ceramah, ada yang bilang 'untuk apa Ibu Mega teriak merdeka'. Itu menunjukkan mereka buta sama sekali, tidak tahu mereka mengapa bisa jadi orang Indonesia," kata Megawati saat memulai pidatonya.
Adapun kala membuka pidatonya, Megawati pun mengajak kepada para audiens peserta Mukernas itu untuk berdiri melakukan "Salam Merdeka". Pidato kebangsaan yang disampaikan Megawati sendiri bertema "Pancasila dan Kebangkitan Indonesia menuju Indonesia Sejahtera".
Dia mengatakan, bahwa kemerdekaan Indonesia didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Bahkan, kata dia para pendiri bangsa dari berbagai daerah saat itu rela untuk berkumpul dalam suatu perkumpulan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dulu, kata Megawati, pertemuan yang dilakukan tersebut tidak mudah karena belum ada teknologi yang memadai. Bahkan, para pendiri bangsa dari berbagai wilayah harus menempuh perjalanan menggunakan kapal laut sebelum bisa menggunakan kapal terbang.
"Saya coba berimajinasi dan sulit sekali karena pada masa penjajahan, kemungkinan ditangkap itu besar sekali, dan kapal terbang belum ada," tuturnya.
Adapun kegiatan Mukernas Partai Perindo itu digelar selama tiga hari mulai dari Senin hingga Rabu, 29-31 Juli 2024. Mukernas partai yang dihadiri oleh para anggota legislatif terpilih itu, memiliki tema "Transformasi : Bangkit Untuk Indonesia Sejahtera".