Ntvnews.id, Jakarta - Hari ini Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani kembali dipanggil Bareskrim Polri. Penyebabnya, polisi belum tuntas memeriksa Benny soal inisial T yang disebut pria itu sebagai bos judi online di Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengungkapkan, Benny sempat meminta menunda pemeriksaanya pada Senin (29/7/2024) lalu.
"Yang bersangkutan tadikan diperiksa, diperiksa baru kita buka dari tugas pokoknya dia, kemudian kegiatan-kegiatan dia sampai rapat dan lain sebagainya, rapat terbatas," ujar Djuhandhani, Selasa (30/7/2024).
"Kemudian kita sudah melangkah tentang berita-berita di medsos yang beredar, statement-statement dia, setelah itu (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut," imbuhnya.
Diketahui, Benny mengaku diperiksa selama 5,5 jam. Ia ditanyakan 22 pertanyaan oleh polisi.
Djuhandani menegaskan, pemeriksaan Benny kala itu belum sampai ke pokok materi atau pengungkapan sosok T tersebut.
"Iya, belum. Sudah kita tanyakan tapi belum menjawab secara jelas siapa," ucapnya.
Benny pun meminta penundaan pemeriksaan pada 5 Agustus 2024 mendatang. Namun polisi menolak permintaan tersebut.
"Yang bersangkutan minta tanggal 5 (Agustus) untuk diperiksa kembali, namun kita kan juga kepengen segera menjawab apa yang diharapkan masyarakat, kita akan mengundang kembali besok tanggal 1 (Agustus) itu," jelas Djuhandhani.
Sebelumnya, Benny mengaku telah mengetahui dalang dari judi online di Indonesia, yang diungkap di Kamboja beberapa waktu lalu. Menurut dia, pengendali atau bosnya ialah inisial T. T menurut dia sosok yang tak pernah tersentuh hukum negara ini, kendati telah melakukan aktivitas ilegal.
Benny mengeklaim hal tersebut telah ia ungkap ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menko Polhukam kala itu, Mahfud MD, Panglima TNI hingga Kapolri, saat rapat di Istana. Atas pernyataannya itu, Polri pun melakukan pemeriksaan kepada Benny.
Walau demikian, Benny belakangan mengklarifikasi bahwa T bukanlah bos judi online. Tapi pihak yang bertanggung jawab atas penempatan pekerja migran ilegal, untuk bekerja di sektor judi online dan scamming online.