Ntvnews.id, Jakarta - Media Korea Selatan melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang secara resmi menggodok putrinya untuk menggantikannya di masa depan.
Dilansir dari Yonhap, Kamis, 1 Agustus 2024, dan mengutip Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), Kim Ju Ae tengah menjalani pelatihan setelah terlihat bersama ayahnya dalam beberapa acara publik dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, NIS juga menyatakan bahwa kemungkinan penggantian Kim Jong Un tidak dapat sepenuhnya diabaikan, mengingat Kim Ju Ae belum secara resmi diumumkan sebagai penerus ayahnya.
Keluarga diktator Korea Utara dikenal sangat tertutup, dan informasi tentang istrinya, Ri Sol Ju, serta ketiga anak mereka, termasuk Kim Ju Ae, sangat terbatas. Kim Ju Ae dilaporkan sebagai anak kedua dari pasangan tersebut.
Baca Juga: 40 Negara Ini Kutuk Transfer Senjata yang Dilakukan Putin ke Kim Jong Un
Nama calon penerus ini hanya diketahui dunia Barat melalui laporan pemain basket Amerika Dennis Rodman, yang diizinkan mengunjungi Kim pada tahun 2013. Saat ini, Kim Ju Ae diperkirakan berusia sekitar 11 atau 12 tahun.
Spekulasi mengenai Kim Ju Ae mulai berkembang ketika ia muncul dalam berbagai acara publik penting bersama ayahnya sejak akhir tahun 2022. Media pemerintah sering menyebutnya sebagai anak Kim Jong Un yang "paling dicintai" atau "paling dihormati."
Media telah menyebarluaskan rekaman dan foto yang menunjukkan peningkatan peran politik Kim Ju Ae serta kedekatannya dengan ayahnya. NIS menginformasikan kepada anggota parlemen bahwa sekitar 60% dari aktivitas publik Kim Ju Ae melibatkan kehadirannya di acara militer mendampingi ayahnya.
Para analis berpendapat bahwa meningkatnya eksposur publik Kim Ju Ae mungkin bertujuan untuk menyingkirkan persaingan di Pyongyang atau untuk menampilkan keluarga Kim dalam gaya monarki. Kim Jong Un mewarisi posisinya sebagai pemimpin dari ayahnya, Kim Jong Il, yang merupakan putra dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.
Rumor Kesehatan Kim Jong Un
Kim Jong Un dan Anaknya (Yonhap)
Kantor berita AP melaporkan pada hari Senin (29/07) bahwa Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengalami kenaikan berat badan dan tampaknya menghadapi masalah kesehatan terkait obesitas seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Menurut badan intelijen Korea Selatan, NIS, pejabat Korea Utara sedang mencari obat-obatan baru di luar negeri untuk mengatasi masalah kesehatan Kim, seperti yang disampaikan kepada anggota parlemen pada hari Senin (29/7).
Baca Juga: Mesra, Putin Jadi Supir Kim Jong Un Saat Kunjungi Korut
Kim Jong Un, yang berusia 40 tahun, dikenal sebagai peminum berat dan perokok, serta berasal dari keluarga dengan riwayat masalah jantung. Ayah dan kakeknya, yang memerintah Korea Utara sebelum Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011, meninggal karena masalah jantung.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa Kim Jong Un, yang memiliki tinggi sekitar 170 sentimeter dan berat sebelumnya sekitar 140 kilogram, tampaknya telah menurunkan berat badan pada tahun 2021, mungkin karena perubahan pola makannya. Namun, rekaman media pemerintah baru-baru ini menunjukkan bahwa berat badannya telah kembali meningkat.
Pada hari Senin, NIS memberitahukan kepada anggota parlemen dalam sebuah pengarahan tertutup bahwa berat badan Kim diperkirakan telah kembali sekitar 140 kilogram, menempatkannya dalam kelompok berisiko tinggi untuk penyakit jantung, menurut Lee Seong Kweun, salah satu anggota parlemen.
Lee melaporkan bahwa NIS mengungkapkan bahwa Kim Jong Un telah menunjukkan gejala tekanan darah tinggi dan diabetes sejak usia 30-an. Anggota parlemen lainnya, Park Sunwon, menyatakan bahwa NIS yakin obesitas Kim terkait dengan kebiasaan minum, merokok, dan stres.