Ntvnews.id, Tokyo - Pemerintah Jepang akan segera meluncurkan aplikasi kencan sebagai bagian dari upayanya untuk mengatasi penurunan jumlah populasi yang telah berlangsung beberapa waktu terakhir.
Dilansir dari Tech Spot, Kamis, 1 Agustus 2024, Aplikasi ini direncanakan akan diluncurkan musim panas ini, dengan akses berbayar dan dikelola oleh pihak swasta.
Berbeda dengan aplikasi kencan yang sudah ada, platform ini akan fokus pada membantu pengguna menemukan pasangan hidup yang serius. Proses pendaftarannya juga unik; pengguna harus melewati beberapa tahap sebelum dapat menggunakan aplikasi.
Baca Juga: 5 Dasar Belajar Bahasa Jepang, Kursus Hingga Dalami Budaya
Misalnya, mereka diharuskan menjawab 15 pertanyaan mengenai latar belakang pribadi, termasuk riwayat pekerjaan dan pendidikan mereka, sebagaimana dicatat oleh Tech Spot.
Proses pendaftaran aplikasi juga mencakup wawancara langsung dengan operator dan penyampaian foto identitas. Pengguna diharuskan membuat pernyataan bahwa tujuan mereka adalah mencari pasangan untuk menikah, bukan sekadar hubungan biasa.
Aplikasi ini juga meminta bukti penghasilan dari pengguna, namun hal ini ternyata menimbulkan masalah baru.
Baca Juga: Buntut Kekerasan Seksual Tentara AS, Jepang Berkelakar Hal Ini
Gubernur Tokyo, Yurike Koike, mengonfirmasi bahwa persyaratan untuk melampirkan bukti penghasilan bertujuan untuk menilai kecocokan dan melihat prospek masa depan calon pasangan.
Sebaliknya, pengawas situs ulasan aplikasi kencan, Match Up, Saki Ito, menyoroti masalah terkait pria dengan penghasilan rendah. Menurutnya, pria dengan pendapatan lebih rendah mungkin akan kesulitan menemukan pasangan karena banyak perempuan yang lebih memilih pria dengan pendapatan yang lebih tinggi.