Brasil Diterjang Banjir Dahsyat, 100 Orang Tewas dan 160.000 Lainnya Harus Mengungsi

NTVNews - 9 Mei 2024, 13:29
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi banjir/ist Ilustrasi banjir/ist

Ntvnews.id, Jakarta - Negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan diterjang banjir dahsyat.

Banjir yang melanda sejak Senin 29 April lalu tersebut dilaporkan menewaskan 100 orang dan memaksa 160.000 warga mengungsi. Bencana alam itu juga mengakibatkan 155 orang lainnya terluka dan 103 orang masih hilang.

Banjir yang menenggelamkan negara bagian Rio Grande do Sul disebabkan hujan deras yang mengguyur selama berhari-hari dan mengakibatkan Sungai Guaiba di wilayah itu meluap.

Banyak warga yang tidak memiliki akses terhadap air minum atau listrik. Bahkan sarana untuk meminta bantuan melalui telepon dan layanan internet yang terputus di banyak tempat.

Pada Selasa (7/5/2024) Gubernur negara bagian Eduardo Leite telah memperingatkan jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat karena “keadaan darurat terus berkembang” di ibu kota negara bagian Porto Alegre dan kota-kota lain.

Pihak berwenang memperingatkan warga untuk tidak kembali ke daerah yang terkena dampak karena kemungkinan tanah longsor dan bahaya kesehatan.

“Air yang terkontaminasi dapat menularkan penyakit,” kata juru bicara pertahanan sipil Sabrina Ribas, Rabu (8/5/2024).

Sekitar 15.000 tentara, pemadam kebakaran, polisi dan relawan sedang bekerja di seluruh negara bagian, banyak di antaranya menggunakan perahu, dan bahkan jet ski, untuk menyelamatkan mereka yang terjebak dan mengangkut bantuan.

Namun banyak warga enggan meninggalkan rumah mereka demi keselamatan di tempat penampungan. Pasalnya banyak terjadi aksi penjarahan rumah yang ditinggalkan.

Konfederasi Nasional Kota mengatakan hampir 100.000 rumah telah rusak atau hancur akibat hujan dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara bagian tersebut, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari $900 juta.

Terjadi antrean di keran dan sumur umum ketika para pejabat memperingatkan bahwa kebutuhan paling mendesak bagi orang-orang yang terdampar di jalan yang tidak dapat dilalui, jembatan yang runtuh, dan rumah yang terendam banjir adalah air minum.

Kantor wali kota setempat mengatakan hanya dua dari enam instalasi pengolahan air di Porto Alegre yang berfungsi. Rumah sakit serta tempat penampungan disuplai oleh kapal tanker.

Helikopter difungsikan untuk mengirimkan air dan makanan kepada masyarakat yang paling membutuhkan, sementara upaya memulihkan akses jalan terus dilakukan.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva berjanji akan memenuhi kebutuhan warga Rio Grande do Sul selama masa darurat ini.

Operasional di pelabuhan Porto Alegre telah ditangguhkan, dan bandara internasionalnya ditutup tanpa batas waktu.

Institut Meteorologi Inmet telah memperingatkan akan terjadi lebih banyak badai disertai hujan lebat dan angin di bagian selatan negara bagian itu, serta hujan lebat selama akhir pekan di wilayah Porto Alegre.

x|close