Ntvnews.id, Jakarta - Petinju wanita Italia yang bernama Angela Carini menangis usai mundur dari pertarungannya melawan seorang petinju Aljazair Imane Khelif hanya dalam waktu 46 detik dalam pertarungan yang memicu kontroversi besar di Olimpiade Paris, Kamis, 1 Agustus 2024.
Khelif adalah salah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade meskipun didiskualifikasi dari kejuaraan dunia wanita tahun lalu karena gagal menjalani tes testosteron dan kelayakan gender karena dia merupakan seorang transgender.
Dalam adegan yang menegangkan di North Paris Arena, pukulan pertama Khelif membuat tali dagu Carini copot dan pukulan kedua menghantam dagunya sehingga celana pendeknya berdarah.
Petarung Transgender Aljazair (Twitter)
Setelah beberapa kali pukulan, Carini kembali ke sudutnya dan mengangkat tangannya. Dia berlutut sambil menangis dan menolak menjabat tangan Khelif setelah petarung Aljazair itu dinyatakan sebagai pemenang.
Carini mengungkapkan bahwa ia mundur setelah menerima pukulan yang lebih keras dari yang pernah dia rasakan sebelumnya dan khawatir hidungnya patah. "Saya patah hati," kata Carini kepada The Guardian pada Jumat, 2 Agustus 2024.
"Saya naik ring untuk menghormati ayah saya. Saya sering diberitahu bahwa saya adalah seorang pejuang, tetapi saya lebih memilih untuk berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini,” ungkapnya.
Petarung yang berusia 25 tahun tersebut berasal dari Naples. Ia mengatakan bahwa dirinya naik untuk bertarung dengan Khelif. Ia awalnya tak menyerah, tapi satu pukulan terlalu menyakitkan jadi dia memilih untuk mundur.
“Setelah pukulan kedua, setelah bertahun-tahun pengalaman, saya merasakan sakit yang hebat di hidung. Saya bilang cukup, karena saya tidak mau. Saya tidak bisa menyelesaikan pertarungan setelah pukulan di hidung. Jadi lebih baik mengakhirinya,” lanjutnya.
Petarung Wanita Angela Carini (Twitter)
Carini mengaku hatinya hancur berkeping-keping karena kekalahan ini. “Saya selalu berusaha untuk berperilaku terhormat, saya selalu mewakili negara saya dengan kesetiaan. Kali ini saya tidak berhasil karena saya tidak dapat bertarung lagi. Terlepas dari semua keributan, saya hanya ingin menang,” keluhnya.
Ketika ditanya apakah lebih baik mundur sebelum bertanding, Carini berkata: “Saya bukan orang yang mudah menyerah. Saya memiliki mentalitas seorang pejuang. Kali ini saya tidak berhasil. Saya merasakan terlalu banyak rasa sakit di hidung saya. Saya bilang cukup.”
Carini menyatakan bahwa bukanlah wewenangnya untuk menentukan apakah Khelif seharusnya dilarang mengikuti kompetisi. Ia menjelaskan bahwa ia hanya melaksanakan tugasnya.
Sementara itu, Imane Khelif, dalam pernyataannya kepada BBC, menyebutkan bahwa ia hadir untuk memenangkan medali emas. Petarung asal Aljazair itu menegaskan bahwa ia siap menghadapi siapa pun di kompetisi tersebut.