Ntvnews.id, Paris - Petinju Italia Angela Carini menangis tersedu-sedu setelah ia meninggalkan pertarungannya melawan petinju Aljazair Imane Khelif setelah 46 detik dalam pertarungan yang memicu kontroversi besar di Olimpiade Paris tahun ini.
Imane Khelif adalah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade meskipun didiskualifikasi dari kejuaraan dunia wanita tahun lalu karena gagal dalam tes kelayakan gender. Ia memiliki DNA kromosom XY yang identik dengan pria.
Dalam adegan yang menegangkan di North Paris Arena, pukulan pertama dari Khelif melepaskan tali dagu Carini dan pukulan kedua menghantam dagunya dan membuat celana pendeknya berdarah. Setelah beberapa kali pukulan, Carini untuk menyerah.
Ia berlutut sambil menangis dan menolak menjabat tangan Khelif setelah petinju Aljazair itu dinyatakan sebagai pemenang. Carini mengatakan bahwa alasan dirinya mengundurkan diri karena khawatir hidungnya akan patah akibat pukulan Khelif.
"Saya naik ring untuk menghormati ayah saya. Saya sering diberitahu bahwa saya seorang pejuang, tetapi saya lebih memilih untuk berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini,” papar Carini.
Profil Angela Carini
Angela Carini Petarung Italia (Instagram)
Angela Carini, lahir pada 6 Oktober 1998, adalah seorang petinju berbakat asal Italia yang telah mencatatkan prestasi signifikan dalam kariernya. Carini meraih medali di Kejuaraan Tinju Dunia Wanita AIBA 2019, sebuah pencapaian yang menandai kualitasnya di tingkat internasional.
Dia juga berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2020, mewakili Italia di kelas welter wanita. Dalam Olimpiade 2024 yang berlangsung di Paris, Carini bertanding dengan penuh semangat namun harus mengakui keunggulan Imane Khelif dari Aljazair setelah hanya 46 detik di ring.
Sebagai atlet yang bernaung di bawah Fiamme Oro, Carini terus menunjukkan dedikasinya dalam dunia tinju dan tetap menjadi salah satu petinju yang diperhitungkan di arena internasional.
Medali
Angela Carini Petarung Italia (Instagram)
Dalam ajang Kejuaraan Dunia Tinju 2019 yang diadakan di Ulan-Ude, Angela Carini berhasil meraih medali perak di kelas welter ringan, menempati posisi kedua dan menunjukkan performa yang mengesankan.
Di Kejuaraan Eropa yang berlangsung di Alcobendas pada tahun yang sama, Carini juga memperoleh medali perak di kelas welter, sekali lagi menempati tempat kedua dan membuktikan konsistensinya sebagai petinju elit di kancah Eropa.