Ntvnews.id, Jakarta - Pinjaman sering menjadi solusi cepat bagi mereka yang membutuhkan uang, terutama untuk keperluan sehari-hari. Namun, ada juga yang memanfaatkan uang pinjaman untuk tujuan lain.
Hal ini juga terjadi di Amerika Serikat (AS). Banyak orang di sana meminjam uang untuk memenuhi keinginan mereka, termasuk untuk bepergian.
Mungkin terdengar tidak biasa bagi sebagian orang meminjam uang hanya untuk traveling. Bahkan, sering kali orang di Indonesia merasa kesal jika ada kerabat yang sering meminjam uang tetapi juga sering bepergian. Namun, situasi ini berbeda di Amerika Serikat. Sekitar 20 persen warganya berencana untuk traveling dengan uang pinjaman.
Baca Juga: Kronologi Ayu Ting Ting Dirampok Saat Liburan di Amerika
Dilansir dari Thrillist, Jumat, 2 Agustus 2024, banyak pekerja di Amerika Serikat yang juga mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan tabungan mereka. Namun, meskipun tekanan keuangan terasa berat, bepergian masih dianggap sebagai prioritas.
Hal ini tercermin dalam survei perjalanan musim panas tahunan dari NerdWallet yang dilakukan oleh The Harris Poll. Survei tersebut mengungkapkan bahwa 45 persen warga AS, atau sekitar 118 juta orang, berencana melakukan perjalanan yang melibatkan penginapan di hotel atau penerbangan pada musim panas ini.
Survei tersebut memprediksi bahwa total pengeluaran untuk perjalanan musim panas ini akan mencapai 424 miliar USD.
Survei yang melibatkan 2.000 warga AS berusia di atas 18 tahun, dilakukan antara 30 Januari hingga 1 Februari, menunjukkan bahwa 20 persen dari mereka berencana membiayai sebagian perjalanan mereka menggunakan kartu kredit. Bahkan, sebagian dari mereka tidak akan melunasi tagihan pada siklus penagihan pertama.
Secara keseluruhan, 83 persen responden berencana menggunakan kartu kredit untuk membiayai sebagian perjalanan mereka.
Baca Juga: Dilaporkan Mantan Istri Dugaan Penggelapan Dana, Tiko Aryawardhana Malah Asik Liburan
Namun, dengan meningkatnya harga dan kebutuhan, 91 persen responden menyatakan bahwa mereka telah melakukan perubahan pada rencana perjalanan untuk menghemat biaya. Salah satu langkah yang diambil adalah memilih mengemudi daripada terbang, dengan 43 persen responden lebih memilih perjalanan darat daripada udara.
Cara lain untuk menghemat adalah memilih akomodasi berdasarkan harga, bukan fasilitas, serta memesan penerbangan berdasarkan harga, bukan kenyamanan. Penggunaan kartu kredit atau miles untuk menutupi biaya juga dianggap sebagai cara utama untuk mengurangi pengeluaran.
"Jutaan orang Amerika akan bepergian pada musim panas ini, dan banyak dari mereka memilih untuk mengemudi ke tujuan wisata, yang mungkin lebih terjangkau dibandingkan dengan terbang," ujar Sally French, seorang pakar perjalanan dari NerdWallet.
"Namun, tingginya biaya perjalanan akibat inflasi masih menjadi kendala bagi sebagian orang," tambahnya.
Di sisi lain, 22 persen responden berencana untuk tidak melakukan perjalanan besar dan memilih tetap tinggal di rumah. Mereka mengungkapkan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh dampak inflasi yang masih terasa. Meskipun puncak inflasi terjadi pada tahun 2022 dan situasinya lebih stabil sejak saat itu, peningkatan biaya hidup masih membatasi kemampuan banyak orang untuk bepergian.