Ntvnews.id, Jakarta - Intel baru saja mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15.000 karyawan, atau sekitar 15 persen dari total stafnya. Langkah ini diumumkan dalam sebuah memo kepada karyawan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024, seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch.
Baca Juga:
Hasil FP1 MotoGP Inggris 2024: Jorge Martin Tercepat, Marc Marquez Kecelakaan
DKPP Tanyakan Alasan Eks Ketua Bawaslu Pasaman Tidak Gelar Rapat Pleno
Pemotongan besar-besaran ini adalah bagian dari strategi intel untuk mengurangi pengeluaran sebesar 10 miliar dolar AS (sekitar Rp162 triliun) menjelang tahun 2025. Langkah ini mengikuti hasil laporan pendapatan kuartal kedua yang kurang memuaskan dan prospek keuangan yang suram.
"Pendapatan kami tidak tumbuh seperti yang diharapkan dan kami belum sepenuhnya mendapatkan manfaat dari tren kuat seperti AI," kata CEO Pat Gelsinger dalam memo, dikutip dari Antara.
"Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah. Kami perlu mengambil tindakan yang lebih berani untuk mengatasi keduanya – terutama mengingat hasil keuangan kami dan prospek untuk paruh kedua tahun 2024, yang lebih sulit dari yang diperkirakan sebelumnya," tambahnya.
Logo Intel (Instagram)
Gelsinger mengungkapkan bahwa Intel belum mampu memanfaatkan ledakan dalam bidang AI sebagaimana dilakukan oleh pesaingnya, seperti Nvidia. Meskipun Intel memimpin dalam pengembangan chip CPU sekitar 25 tahun yang lalu, perusahaan ini terlambat dalam mengadopsi teknologi baru seperti ponsel pintar dan AI.
Menurut Gelsinger, pendapatan tahunan Intel menurun sebesar 24 miliar dolar AS (sekitar Rp390 triliun) antara 2020 dan 2023, meskipun jumlah karyawan meningkat 10 persen selama periode yang sama.
Intel melaporkan penurunan pendapatan sebesar 1 persen untuk kuartal kedua dibandingkan tahun lalu. Perusahaan mengaitkan penurunan ini dengan margin kotor yang rendah pada produk PC berbasis AI. Intel juga memutuskan untuk menangguhkan dividen pemegang saham mulai kuartal keempat 2024, sambil memproyeksikan kondisi yang lebih sulit di paruh kedua tahun ini.
Sebagai bagian dari langkah ini, Intel akan menawarkan program "keberangkatan sukarela" secara luas kepada karyawan pada minggu depan. Selain itu, perusahaan akan menyediakan penawaran pensiun yang ditingkatkan bagi karyawan yang memenuhi syarat.