Waketum PBNU: NU-Muhammadiyah Adik-Kakak yang Kedepankan Toleransi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 01:05
Tim Redaksi
Penulis & Editor
Bagikan
Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa saat menjadi pembicara kunci dalam Silaturahim Nasional Pokja Majelis Taklim. Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa saat menjadi pembicara kunci dalam Silaturahim Nasional Pokja Majelis Taklim. (ANTARA/HO-PBNU.)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa mengibaratkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah seperti adik dan kakak yang memiliki semangat yang sama dalam mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam berkehidupan.

"NU tidak pernah puasa duluan. Muhammadiyah puasa duluan karena di mana-mana kakak itu duluan. Adik itu ngalah. Tarawih juga begitu, kakak pulangnya duluan karena rakaatnya lebih sedikit," ujar Zulfa dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024. 

Baca Juga: PBNU: Tak Ada Alasan Cukup Pembentukan Pansus Haji

PP Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang dari Pemerintah

Pernyataan Kiai Zulfa tersebut disampaikan saat memberikan pidato kunci dalam kegiatan Silaturahim Nasional Pokja Majelis Taklim bertema "Majelis Taklim sebagai Basis untuk Membangun Peradaban Umat Manusia" di Jakarta.

Muhammadiyah lahir lebih dahulu yakni pada 1912, sementara NU lahir belakangan (1926). Namun demikian, jumlah jamaah NU lebih banyak sehingga Kiai Zulfa menyebut NU dengan adik bongsor.

Ia berpendapat NU dan Muhammadiyah berbeda di aspek cabang (furu’), bukan pokok (ushul). Jika demikian, yang perlu dimunculkan adalah semangat toleransi (tasamuh).

Halaman
x|close