Ntvnews.id, London - Kerusuhan meletus di Sunderland, Inggris, dan diperkirakan akan menyebar ke kota-kota lain. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Inggris untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Sehubungan dengan terjadinya kerusuhan pada Jumat (02/08) di Sunderland serta kemungkinan terjadinya rencana aksi serupa di kota lain, KBRI London menghimbau kepada seluruh WNI yang berada Inggris Raya dan Irlandia, untuk, pertama mempertimbangkan urgensi serta meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktifitas di luar rumah," demikian imbauan dari KBRI London, seperti dilihat dari Instagram resmi KBRI London.
KBRI London mengimbau WNI untuk selalu mengikuti instruksi dari otoritas setempat. Selain itu, WNI juga diminta untuk tetap memantau informasi melalui media sosial KBRI London atau komunitas WNI setempat.
Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Inggris Usai 3 Anak Kecil Tewas Ditikam
"Menghindari kerumunan massa dan tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat pengumpulan massa atau kelompok demonstran. Dalam keadaan darurat, hubungi 112 atau 999, atau hotline kekonsuleran KBRI London +447795105477 dan +447425648007," ujar KBRI London.
Kerusuhan terjadi di Sunderland, Inggris timur laut, pada Jumat malam, 2 Agustus 2024, waktu setempat. Setidaknya delapan orang ditangkap terkait insiden yang digambarkan oleh Kepolisian Inggris sebagai 'kekacauan, kekerasan, dan kerusakan,' yang menyebabkan tiga polisi terluka.
Kerusuhan terbaru di Inggris ini diduga terkait dengan insiden penikaman yang menewaskan tiga anak perempuan di Southport pada awal pekan ini.
Baca Juga: Korban Tewas Penikaman Anak di Inggris Bertambah Jadi 3 Orang
Dilaporkan Ap, Kepala Kepolisian Northumbria, Inspektur Helena Barron, menyatakan bahwa tiga polisi memerlukan perawatan medis di rumah sakit setelah menghadapi "kekerasan yang serius dan berkelanjutan" di Sunderland.
Rekaman BBC menunjukkan ratusan orang yang mengamuk di pusat kota Sunderland, menyerang polisi, serta membakar setidaknya satu mobil dan sebuah gedung di dekat kantor polisi setempat.
Gambar-gambar lain yang tersebar di media sosial menunjukkan sekelompok pemuda mengenakan balaclava atau penutup wajah, melempar batu bata dan benda lainnya, sambil menyalakan suar dan kembang api.