Gagal ke Olimpiade Paris 2024, Erick Thohir Tetap Bangga Lihat Perjalanan Timnas Indonesia U-23

NTVNews - 10 Mei 2024, 02:00
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Ketua umum PSSI Erick Thohir kunjungi ruang ganti pemain Timnas Indonesia Ketua umum PSSI Erick Thohir kunjungi ruang ganti pemain Timnas Indonesia

Ntvnews.id, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 belum berhasil mengulang sejarah Olimpiade Melbourne 1956. Tahun ini, langkah Garuda Muda terhenti di babak playoff oleh Guinea.

Bertanding di babak playoff di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5), Timnas Indonesia U-23  kalah 0-1 sekaligus mengubur impian ke Olimpiade Paris 2024. Satu-satunya gol kemenangan Guinea dicetak  Ilaix Moriba pada menit ke-29 melalui titik putih penalti.

Meski demikian, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan kalau perjalanan panjang dan pencapaian Timnas U-23 selama Piala Asia U-23, hingga babak playoff Olimpiade 2024 Paris melawan Guinea U23 telah menasbihkan sejarah, sekaligus babak baru sepakbola Indonesia.

"Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga playoff menunjukkan sepakbola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade," katanya. 

"Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian,” ujar Erick yang menonton langsung perjuangan Marselino Ferdinan cs. di Paris.

"Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia. Seluruh pihak dan supporter yang bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus," beber Erick dalam keterangan persnya.

"Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang. Pada Piala Asia U-23 2024 sebelumnya, Indonesia finis keempat. 

"Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang. Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian timnas U23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepakbola makin menyatukan Indonesia," jelas Erick.
 

x|close