Ntvnews.id, Jakarta - Pelari asal Amerika Serikat, Noah Lyles jadi sorotan di Olimpiade Paris 2024. Bukan karena prestasinya, tapi sikapnya yang dianggap membahayakan nyawa orang lain.
Bagaimana tidak, Lyles tampil di nomor 200 meter putra dalam kondisi mengidap Covid-19.
Dalam wawancara dengan NBC usai lomba, Lyles terang-terangan mengakuinya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Emas Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024
"Saya bangun cepat pukul 05,00 pada Selasa pagi, saya merasa sangat buruk. Saya tahu itu bukan sakit biasa dari sisa lari 100 meter. Yang pertama saya pikirkan adalah jangan panik. Saya pernah dalam situasi yang lebih buruk. Pernah dalam kondisi lebih buruk," katanya.
"Saya melaluinya hari demi hari, coba minum sebanyak mungkin. Memang bisa dikatakan bahwa hal ini telah memakan banyak korban, tapi saya sangat bangga dengan diri saya sendiri yang bisa tampil di sini dan mendapatkan perunggu," beber Noah Lyles menambahkan.
Lyles yang tidak fit saat berlomba akhirnya tepar usai menyentuh finish. Dia pun terpaksa diangkut pakai kursi roda. Di Stade de France, dia hanya mampu merebut perunggu.
Melihat hal ini, NBC langsung menemui ibunya dan menanyakan kondisi anaknya. Dia lalu menyampaikan kalau anaknya didiagnosa Covid-19 dua hari lalu, tapi tetap memutuskan tampil.
Lyles sebenarnya masih menyisakan nomor estafet 4x100 meter pada Jumat ini. Namun dia sepertinya sudah angkat tangan dan bakal absen dari tim USA. "Saya masih belum tahu, di satu sisi saya ingin membiarkan tim USA melakukannya sendiri," kata Noah Lyles.
Sikap Lyles yang memaksakan diri tampil selagi terjangkit Covid-19 dipertanyakan oleh Michael Johnson. Apalagi dia sempat berpelukan dengan atlet lain hingga berpotensi menularinya.
"Sangat aneh, Covid masih penyakit yang berbahaya. Ini benar-benar aneh, semuanya benar-benar aneh," katanya dalam wawancara dengan BBC.
"Akan ada kejadian seperti ini yang dilakukan oleh para pembenci Noah di luar sana – dan dia yang membuatnya seperti itu. Akan ada orang-orang di luar sana yang mengatakan bahwa hal itu tidak nyata dan dia berpura-pura atau apa pun," beber Johnson menambahkan.
"Tapi kesampingkan hal itu, mengidap Covid dan masih datang ke sini dan berada dekat dengan orang lain – saya tahu mungkin tidak ada kebijakan yang saya kira di Olimpiade ini untuk hal itu – tapi secara moral saya tidak yakin tentang hal itu," tegas Johnson.
Kasus Covid-19 memang bukan kali ini terjadi di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, enam atlet juga sempat didiagnosa terjangkit virus yang sempat menimbulkan pandemi tersebut. Namun sejauh ini, tidak ada larangan khusus bagi atlet yang mengidap Covid-19 untuk tidak tampil. Penyelenggara telah menghapus protokol kesehatan yang diterapkan di Olimpiade Tokyo 2020.