Ntvnews.id, Jakarta - PSSI telah memindahkan kembali duel Indonesia melawan Australia pada ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ke Gelora Bung Karno. Sebelumnya, pertarungan ini dijadwalkan berlangsung di Gelora Bung Tomo, Surabaya menyusul kedatangan pimpinan umat Katolik, Paus Franciscus ke Jakarta pada September mendatang.
Hingga saat ini, pihak pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno, SUGBK, masih berusapa memperbaiki lapangan pertandingan. Hingga saat ini, proses pengerjaan masih pada tahap maturasi rumput setelah proses penggelaran rumput jenis Zoysia Matrella yang dimulai Juli 2024.
"Memang benar bahwa rumput di Stadion Utama GBK masih dalam tahap maturasi setelah pemasangan rumput. Sebagai pengelola GBK, kami telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik,” kata Rakhmadi A. Kusumo seusai menghadiri kegiatan tinjauan lapangan GBK bersama Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan jajarannya ke SUGBK pada Senin (12/8).
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengapresiasi pihak PPKGBK terkait perawatan rumput SUGBK jelang pertandingan Indonesia melawan Australia pada 10 September mendatang.
"PSSI berterimakasih kepada PPKGBK yang berusaha maksimal untuk memasang rumput terbaik jelang pertandingan melawan Australia. Saya tadi kembali cek kondisi rumput SUGBK. Ada perkembangan signifikan dan kami berharap rumput SUGBK siap menggelar laga melawan Australia. Saya berharap pemberitaan soal kondisi rumput untuk lebih bijak karena saya melihat di media sosial banyak berita yang tidak sesuai dengan fakta. Mari kita bantu timnas, bantu PSSI, untuk memberitakan berita yang benar,” kata Yunus Nusi.
Ikuti Standar FIFA
Upaya peningkatan intensitas pekerjaan revitalisasi lapangan/FOP di SUGBK pada tahap perawatan yang berfokus pada percepatan adaptasi dan perataan permukaan rumput dilakukan oleh pengelola SUGBK sebagai pendekatan yang diambil untuk mewujudkan kondisi lapangan yang prima. Tim revitalisasi rumput GBK sejatinya melakukan pemindahan rumput dari area nursery yang sudah berusia lebih dari satu tahun dan menggelarnya ke area lapangan/FOP SUGBK. Saat ini, pengelola SUGBK tengah mengupayakan tiga tahap perawatan yakni pemberian asupan terbaik bagi rumput melalui pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing agar mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengecek kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta (PSSI)
“Kami meyakini bahwa dengan perawatan intensif ini, rumput akan lebih layak digunakan sesuai dengan standar internasional. Namun, pada akhirnya kami selaku pengelola akan mengikuti keputusan akhir terkait kelayakan rumput yang akan ditentukan oleh FIFA atau AFC Match Competition melalui final checking,” tambah Rakhmadi A.Kusumo.
Bersamaan dengan hal tersebut pada setiap perkembangan dan hasil pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK yang dilakukan, pengelola GBK juga turut melibatkan koordinasi dan sinergi antar lima unsur yakni instansi pemerintah (Kementerian Sekretaris Negara RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI), para konsultan/ahli yang telah berpengalaman dalam menangani pengelolaan stadion multifungsi berstandar internasional, pengurus cabang olahraga sepak bola Indonesia (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia/Football Association of Indonesia/PSSI), media massa hingga masyarakat.
Dengan mengoptimalkan setiap unsur tersebut sesuai dengan kompetisinya masing-masing, maka diharapkan pekerjaan merevitalisasi lapangan sepak bola sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan di unit Stadion Utama GBK dapat dipahami secara utuh oleh setiap individu.
“Sinergitas antara kelima unsur tersebut, dilakukan agar para pihak/stakeholders terkait dapat memperoleh informasi yang utuh melalui kanal komunikasi yang sesuai dari mulai tahapan proses perencanaan hingga pemilihan penanganan lapangan/FOP yang tepat,” tutupnya.
Proses Pemeliharaan
Seperti diketahui, PPKGBK sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, tengah melakukan rangkaian kegiatan merevitalisasi lapangan/field of play (FOP) di Stadion Utama GBK yang dimulai sejak bulan Juni hingga Oktober 2024 dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik. BLU PPKGBK merupakan instansi pemerintah di bawah Kementerian Sekretariat Negara yang diberi tugas untuk mengelola kawasan GBK.
Pekerjaan revitalisasi FOP Stadion Utama GBK di tahun 2024 ini dilakukan untuk meningkatan kualitas layanan serta mendukung prestasi olahraga nasional pada ajang sepakbola internasional kualifikasi Piala Dunia Tahun 2026 Zona Asia babak ketiga. Adapun kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan setelah perhelatan misa akbar di GBK pada saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bulan September mendatang, dapat dipastikan bahwa pada kunjungan tersebut tidak dilakukan penutupan rumput di area lapangan/FOP (Field of Play) Stadion Utama GBK.
Pengelola GBK bersama para ahli/konsultan telah mengkaji secara matang perencanaaan, pelaksanaan pekerjaan hingga strategi komunikasi publik untuk program revitalisasi lapangan SUGBK tersebut. Pekerjaan revitalisasi lapangan sepak bola merupakan bagian dari rencana induk tahun 2024/2025 untuk menuju GBK yang berstandar internasional. Selain SUGBK, venue lainnya yang tengah dilakukan proses perawatan rumput yaitu Lapangan Sepak Bola A/B/C, Stadion Madya, Baseball, dan Softball. Untuk melihat kondisi lapangan GBK, silahkan klik di sini.
Sementara itu, Indonesia bergabung di Grup C pada putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada laga pertama, Indonesia akan bertemu Australia pada 10 September 2024.