Ntvnews.id, Jakarta - Valentino Rossi sudah hampir tiga tahun pensiun dari arena MotoGP. Meski masih tetap di jalur balapan, kehidupan rider yang dijuluki The Doctor itu benar-benar berubah.
Meski masih punya banyak kegiatan, Rossi kini memandang dunia secara berbeda.
"Ketika saya berhenti dengan MotoGP, (secara mental) saya sedikit berubah," kata Rossi dalam wawancara dengan TNT Sports seperti dilansir dari Crash.net.
Baca juga: Tiket Masih Diskon, MotoGP Indonesia 2024 Sepi Peminat?
"Tekanan Anda berkurang, dan Anda mulai memahami beberapa hal secara berbeda ketimbang saat Anda masih jadi pembalap," kata pria asal Italia itu menambahkan.
Rossi mengikuti Grand Prix sejak 1996 sampai 2021. Dalam 26 musim yang sudah dijalani, dia memenangkan 115 race, 235 kali naik podium, dan sembilan kali juara dunia. Setelah pensiun dari MotoGP pada akhir 2021 lalu, Valentino Rossi kemudian beralih ke balapan mobil.
Tiga tahun setelah itu, Rossi memenangkan dua balapan serie GT World Challenge Europe bersama BMW GT3. Dia juga naik podium di ajang FIA World Endurance Championship. Tidak hanya itu, Rossi bahkan memimpin tim LMGT3 pada balapan ketahanan Le Mans.
Di saat yang bersamaan, Rossi masih disibukkan dengan kegiatan di balap motor. Meski bukan sebagai pembalap, waktunya tetap tersita untuk mengembangkan sekolah balap VR46 Riders. Tim miliknya, yakni VR46 Racing Team juga mulai unjuk gigi di ajang MotoGP. Lewat rider Marco Bezzecchi, tim tersebut setidaknya sudah tiga kali memenangkan lomba Grand Prix.
VR46 Racing Team bahkan sudah resmi menjadi tim satelit Ducati pada MotoGP 2025.
Di luar balapan, kehidupan Rossi semakin lengkap dengan kehadiran si buah hati. Dua tahun lalu, dia resmi menjadi ayah. Rossi dan pasangannya, Francesca kini tengah menanti anak kedua.
Rossi mengatakan, saat masih aktif sebagai pembalap hidupnya seperti berada di dalam 'gelembung'. Dia hanya fokus pada satu hal, yakni balapan demi balapan.
“Hidup selalu untuk itu. Pasti ada hal lain yang harus Anda lakukan, [tetapi] Anda selalu ada di sana, Anda selalu berada di dalam mesin coba memahami cara melaju lebih cepat dan segalanya.”
“Sekarang, saya lebih santai,” katanya.
"(Tetapi) selain itu, [kehidupan] tidak banyak berubah: ada banyak hal yang harus saya lakukan, karena kami bekerja sangat keras untuk tim, misalnya, dan juga dengan akademi, untuk mencoba memberikan bantuan yang baik kepada semua pebalap kami,” beber Rossi menambahkan.
“Dan saya bekerja, saya bekerja lebih banyak. Ketika saya jadi seorang pembalap, saya bekerja lebih sedikit — sekarang ada banyak waktu di kantor, dan banyak hal yang harus dilakukan.”