Ntvnews.id, Jakarta - Striker Luis Suarez segera meninggalkan timnas Uruguay. Dia akan melakoni partai pepisahan bersama La Celeste saat bersua Paraguay, Sabtu (7/9/2024).
Kedua negara akan bertarung pada lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga emosional tersebut digelar di depan publik sendiri di Centenario Stadium, Montevideo, Uruguay.
"Jumat akan jadi laga terakhirku bersama timnas," kata Suarez dalam jumpa pers seperti dilansir dari rthk.hk.
Baca juga: Uruguay Keok di Tangan Kolombia, Luis Suarez Gigit Pemain Lagi?
"Ini bukan keputusan mudah, tapi saya membuatnya dengan pikiran yang tenang di mana saya akan memberikan kemampuan terbaikku sampai laga terakhirku bersama Uruguay," bebernya.
Suarez sudah berusia 37 tahun. Sejak menjalani debut bersama Uruguay pada tahun 2007 lalu, dia telah memainkan 142 pertandingan dan mencetak 69 gol. Salah satu pertandingan itu melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 8 Oktober 2010.
Dalam laga ini, Uruguay menang dengan skor 7-1 dan Suarez mencetak hattrick. Striker Uruguay lainnya, Edinson Cavani juga mencetak tiga gol dalam laga ini. Cavani sendiri sudah lebih dulu meninggalkan timnas Uruguay. Dia pensiun hanya 20 hari jelang Copa America 2024.
Suarez sebenarnya bukan striker sembarangan. Ketajamannya di mulut gawang sudah teruji. Tidak hanya di level timnas, Suarez juga sempat jadi andalan sederet klub elite Eropa.
Hanya saja, Suarez sosok yang penuh kontroversi. Dia dikenal sebagai pemain yang tempramental dan kadang melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri. Salah satunya terjadi pada Piala Dunia 2014. Saat itu, Luis Suarez 'ditendang' setelah menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini.
Kejadian yang sama juga terulang di level klub hingga membuatnya menuai larangan bertanding.
Saat ini, Suarez bermain di MLS bersama Inter Miami. Sebelum pensiun, dia juga sempat membantu negaranya memenangkan trofi Copa America 2011 dan jadi pemain terbaik pada turnamen ini. Baginya ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
"Saya tidak akan menukar gelar Copa America dengan apapun," katanya.
"Itu adalah momen terbaik sepanjang karierku. Saya tidak akan menukarnya dengan apapun."