Ntvnews.id, Jakarta - Selain Bahrain, Timnas Indonesia juga akan bertemu China pada laga lanjutan putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertarungan ini bakal berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong pada 15 Oktober 2024.
Tidak mudah menjangkau lokasi ini. Sebab lokasinya jauh dari ibu kota, Beijing. Pasukan Merah Putih bahkan rencananya akan mencarter pesawat demi menghemat tenaga para pemain.
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Maarten Paes Bangga Dapat Dukungan Suporter Timnas Indonesia
Di atas kertas, China boleh dikatakan masih lebih baik dari Indonesia. Saat ini, Negeri Tirai Bambu berada di posisi 91 pada ranking FIFA atau terpaut 38 tingkat di atas skuad Merah Putih.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan ke Shandong bakal sia-sia. Sebaliknya, ada sederet alasan bagi pasukan Shin Tae-yong untuk mencuri poin dari Negeri Tirai Bambu. Apa saja?
Menurut media China seperti dilansir dari Soha, tim mereka sedang tidak baik-baik saja. Buktinya, China sampai saat ini masih terdampar di dasar klasemen Grup C. Tim Negeri Tirai Bambu jadi yang terlemah setelah menelan dua kekalahan beruntun lawan Jepang dan Arab Saudi. Sementara Indonesia telah mengemas 2 poin dari hasil imbang lawan Arab Saudi dan Australia.
Seperti halnya Indonesia, China juga punya pemain naturalisasi meski jumlahnya hanya tiga. Sebelumnya, sang pelatih Branko Ivankovic telah memanggil Jiang Guangtai, Fernando, dan Alan.
Namun dari tiga nama ini, hanya Guantai dan Fernando yang bisa tampil. Sementara Alan, cedera. Nasib yang sama juga menimpa striker andalannya, Wu Lei. Sebelumnya, Wu Lei juga sempat menuai kritik dari para suporter China menyusul penampilan melawan Jepang dan Arab Saudi.
China juga tidak diperkuat pemain yang berlaga di luar negeri.
Sebaliknya, Indonesia justru datang dengan kekuatan terbaiknya. Tambahan dua pemain naturalisasi, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menambah banyak pilihan Shin Tae-yong.
Saat ini, STY sudah memanggil 27 nama di aman 16 di antaranya bermain di luar negeri. Indonesia juga akan datang dengan kekuatan 13 pemain naturalisasi.
Kualitas tim Indonesia terlihat jelas melalui nilai transfernya. Dan untuk kali pertama kalinya nilai tim Indonesia satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan tim China.
Menurut Transfermarkt, harga tim Tiongkok saat ini sekitar 10 juta euro, sedangkan total nilai pemain Indonesia mencapai 16,73 juta euro, 1,6 kali lipat lebih banyak dari tim China.
Tidak hanya lini serang, barisan pertahanan China juga menyisakan celah yang sangat lebar. Saat ini, China adalah tim paling banyak kebobolan di Grup C dengan 9 gol kemasukan. Lima gol yang ber sarang ke China berasal dari kekalahn 0-7 dari Jepang dan 1-2 dari Arab saudi.
Di luar masalah teknis, Tim China juga tengah menghadapi kesulitan karena pelatih Ivankovic dan para pemainnya berada di bawah tekanan psikologis yang berat. Pelatih asal Serbia itu di ambang pemecatan setelah rentetan 4 laga berturut-turut tanpa kemenangan (3 kekalahan).
Menurut prediksi media Tiongkok, pelatih Ivankovic hampir pasti akan dipecat jika tidak meraih hasil bagus saat bertemu Indonesia dan Australia (10/10). Jika terus seri atau kalah, tim China kemungkinan akan kesulitan untuk bisa melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.