Ntvnews.id, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 akan meladeni tuan rumah Kuwait pada babak kualifikasi Piala Asia U-19 2025. Sama-sama berada di Grup F, kedua tim dijadwalkan untuk saling sikut di Stadion Al Ahmadi, Kuwait, pada Rabu, 23 Oktober 2024 kick off pukul 20.30 WIB.
Nova Arianto bakal memimpin perjalanan Garuda Nusantara menuju putaran final. Sebelumnya, Nova telah memanggil 23 nama untuk mengikuti pemusatan latihan dan uji coba di luar negeri.
Baca juga: Prediksi Kuwait vs Timnas Indonesia U-17: Awas Drama Tuan Rumah
Tugas Nova tidak mudah. Sebab, di Grup G juga terdapat tim tangguh lainnya, yakni Australia. Hanya tim teratas yang berhak lolos ke putaran final di Arab Saudi. Sementara satu tim lagi harus bersaing melalui jalur runner up terbaik yang hanya menyediakan lima tiket untuk 10 grup.
"Dari sisi kondisi fisik, para pemain sangat bugar untuk menghadapi pertandingan besok. Saya berharap mereka bisa memahami apa yang telah kami rencanakan dan tampil dengan performa terbaik agar kami bisa meraih hasil positif melawan Kuwait," ujar Nova dikutip dari situs PSSI.
Nama Nova sebenarnya tidak hanya identik dengan timnas Indonesia U-17 saja. Sebab pria berusia 44 tahun itu juga salah satu asisten yang mendampingi Shin Tae-yong menangani timnas senior. Karena itu, tidak aneh bila Nova berada di bench pemain saat Skuad Garuda bertanding.
Bulan ini jadi pengalaman yang cukup melelahkan bagi Nova. Sebab, selain harus mempersiapkan timnas Indonesia U-17 menuju kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Nova juga harus membagi waktu mendampingi Jay Idzes cs pada putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Saat timnas Indonesia kembali ke Tanah Air usai melakoni duel melawan Bahrain dan China, Nova tidak ikut dalam rombongan. Dia harus terbang ke Kuwait untuk mempersiapkan timnas U-17.
Siapa Nova Arianto?
Nova sebenarnya bukan wajah baru bagi sepak bola Indonesia. Semasa aktif sebagai pemain, pria kelahiran Semarang, 4 November 1979 tersebut pernah memperkuat tim-tim elite di Tanah Air.
Darah sepak bola mengalir dari sang ayah, Sartono Anwar yang pernah membawa PSIS Semarang juara Divisi Utama tahun 1987. Sartono juga pernah menjadi asisten pelatih di timnas Indonesia.
Nova bermain di posisi bek tengah. Nova dikenal sebagai salah satu pemain yang ikut mengembalikan Persebaya Surabaya ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia usai menjuarai Liga Divisi I pada tahun 2003. Setahun kemudian, dia juga mengantar Bajul Ijo juara Divisi Utama.
Nova juga lama bermain untuk Persib Bandung. Selama berkostum Maung Bandung sejak 2007 hingga 2011,Nova telah tampil sebanyak 112 kali. Tidak hanya kuat dalam bertahan, Nova juga dikenal punya naluri mencetak gol. Terbukti, dia mencetak 4 gol saat memperkuat Persebaya dan 8 gol saat berkostum Persib. Nova juga tercatat mencetak 2 gol ketika berseragam Sriwijaya FC.
Menariknya, Nova selalu punya cara yang unik asat merayakan gol-gol itu. Salah satu yang paling dikenang para pencinta sepak bola Tanah Air tentu saja selebrasi ala 'Suster Ngesot' di mana Nova akan duduk di rumput dan menggerakkan badannya ke depan dengan kedua tangannya. Selebrasi ini mirip adegan film horor Indonesia yang berjudul 'Suster Ngesot' pada tahun 2007 lalu.
Nova Arianto gantung sepati pada 2015 lalu. Dia kemudian menimba ilmu kepelatihan.
Dia pernah menjadi asisten pelatih Pelita Bandung Raya. Namanya mulai masuk di lingkaran timnas, saat dipercaya menjadi asisten Indra Sjafri di timnas Indonesia U-23 pada 2019 lalu.
Indra kemudian menunjuk Nova sebagai pelatih timnas Indonesia U-16 menggantikan Bima Sakti. Namanya kembali diperbincangkan saat tim yang ditanganinya tampil memukau di Piala AFF U-16 2024. Dalam kejuaraan ini, Garuda Nusantara tampil memukau sepanjang babak penyisihan.
Sayang di babak final, Indonesia hanya berhasil finis di tempat ketiga.
Shin Tae-yong juga menjadikan Nova sebagai asisten di skuad timnas senior, U-19, dan U-23. Dan sampai saat ini, Nova masih ikut berada di bench pemain saat Tim Merah Putih Bertanding.