Ntvnews.id, Jakarta - Pemain AC Milan Tijjani Reijnders merasa terhormat bisa memperkuat timnas Belanda. Namun darah Indonesia yang mengalir dalam tubuhnya membuatnya bangga.
Pemain berusia 26 tahun itu menjalani debutnya bersama Tim Oranye pada kualifikasi Piala Eropa 2024, 7 September 2023. Saat itu, Belanda berhasil mengalahkan Yunani dengan skor 3-2. Nah, sejak saat itu, namanya pun selalu menjadi langganan timnas Belanda di berbagai pertandingan.
Baca juga: Eliano Reijnders Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia Melawan China Bukan karena Cedera
"Sebuah kehormatan bisa menjadi bagian tim yang luar biasa, timnas Belanda telah menghasilkan banyak legenda seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard, dan mengenakan kostum yang sama sangat berarti buat saya," kata Tijjani Reijnders dilansir dari situs resmi FIFA.
Tijjani Reijnders lahir di Zwolle, Belanda, 29 Juli 1988. Ayahnya Martin Reijnders, seorang pesepak bola. Namun jauh sebelum dipanggil ke timnas Belanda, Tijjani sebenarnya lebih dulu dilirik oleh timnas Indonesia. Ini tidak lepas dari darah Indonesia yang berasal dari sang ibu.
"Latar belakang saya sebagai orang Indonesia adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah bagian besar dari diri saya. Ibu saya berasal dari Indonesia, dan saya merasakan hubungan yang mendalam dengan budaya dan masyarakatnya,” jelasnya.
"Sungguh istimewa mengetahui bahwa saya mendapat dukungan dari penggemar di Indonesia, dan saya selalu berusaha mewakili asal Belanda dan Indonesia saya dengan bangga,” bebernya.
Menariknya, adik Tijjani yakni Eliano Reijnders memilih berseragam timnas Indonesia. Pemain PEC Zwolle itu bahkan sudah menjalani debut bersama Skuad Garuda. Dia tampil sebagai pemain pengganti saat Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain, 10 Oktober lalu.
“Ini unik!” katanya.
“Adik saya, Eliano, bermain untuk Indonesia membuat saya sangat bangga. Kami tumbuh besar dengan bermain sepak bola bersama, jadi melihatnya mewakili Indonesia sungguh luar biasa."
“Meskipun kami mengambil jalur yang berbeda di panggung internasional, sangatlah istimewa untuk berbagi hubungan ini melalui sepak bola. Saya sepenuhnya mendukungnya, dan menjadi bagian dari kisah ini sungguh luar biasa,” beber pemain yang juga pernah memperkuat PEC itu.