Detik-detik Mengerikan Petir Menyambar Pemain dalam Pertandingan Sepak Bola

Ntvnews.id, Jakarta - Satu orang tewas dan lima lainnya terluka akibat tersambar petir dalam sebuah pertandingan sepak bola di Peru. Dalam insiden mengerikan itu, para pemain yang tengah berjalan ke ruang ganti langsung ambruk sesaat setelah kilat menyambar ke arah lapangan. 

Nyawa Jose Hugo de la Cruz Meza tidak tertolong. Seperti dilansir dari The Sun, tubuhnya langsung ambruk dengan wajah lebih dulu mengenai tanah dan tidak pernah bangkit lagi. 

Baca juga: Lagi, Pemain Bola Tewas Disambar Petir Saat Pertandingan

Selain Hugo, lima pemain lainnya juga terluka. Salah satunya kiper Juan Chocca Llacta. Pria berusia 40 tahun itu mengalami luka bakar usai tersambar petir dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan dua remaja berusia 16 dan 19 tahun serta seorang pria berusia 24 tahun bernama Cristian Cesar Pituy Cahuana sudah “stabil” di rumah sakit setelah drama kemarin.

Insiden tragis ini terjadi saat Juventud Bellavista dan Familia Chocca bertemu pada turnamen lokal di Chilca, satu dari 28 distrik yang membentuk provinsi Huancayo di Peru tengah. Saat kejadian, cuaca memang sedang tidak bersahabat. Wasit lalu meminta agar pertandingan dihentikan.

Para pemain kemudian berjalan menuju ruang ganti. Namun petir tiba-tiba menyambar ke arah lapangan. Jose ambruk seketika. Korban pun dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia. Sementara korban lainnya mengalami luka bakar akibat insiden itu.

Pertandingan yang baru berjalan 22 menit akhirnya tidak dilanjutkan sama sekali.

Detik-detik mengerikan ini sempat terkam. Videonya pun kini tersebar di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat bagaimana para pemain langsung tersungkur saat petir menyambar. 

????????????LIGHTNING STRIKES SOCCER MATCH IN PERU

Jose Hugo de la Cruz Meza, 39, was killed instantly, and 5 players were injured during a regional tournament in Chilca.

Goalkeeper Juan Chocca Llacta, 40, also received a direct strike and was rushed to hospital in a taxi with serious… pic.twitter.com/7zdnwAoc8c

— Mario Nawfal (@MarioNawfal) November 4, 2024

Insiden tragis ini juga telah memicu seruan terhadap peningkatan standar keselamatan event olahraga di dataran tinggi seperti Huancayo yang berada 10,659 kaki di atas permukaan laut.

"Insiden mengerikan ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap petir, terutama di acara-acara di udara terbuka," tulis Insinyur Lucho Duarte di media sosial.

“Kita perlu menerapkan sistem perlindungan di instalasi olahraga dan protokol keamanan yang melibatkan penghentian segera aktivitas selama badai,” sambungnya.

Pada bulan Februari seorang pesepakbola meninggal setelah disambar petir saat bertanding di Indonesia. Korban bernama Septain Raharja (35) tewas saat tampil pada laga persahabatan antara FLO FC Bandung vs FBI Subang. Saat itu dia sempat dilarikan ke rumah sakit “masih bernapas” setelah mengalami luka bakar parah tetapi dinyatakan meninggal tak lama setelah tiba.