Gasperini Ungkap Cara Atalanta Bungkam Bayer Leverkusen di Final Liga Europa 2023/2024

NTVNews - 23 Mei 2024, 09:00
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta BC Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta BC (Twitter Atalanta BC)

Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Atalanta BC, Gian Piero Gasperini merasa bersyukur pasukannya akhirnya berhasil mengakhiri 61 tahun masa paceklik gelarnya usai mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 di final Liga Europa 2023/2024. Gasperini tidak lupa berterima kasih kepada para pemainnya yang tampil luar biasa di Stadion Aviva, Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.

"Saya pikir kami telah mengukir sejarah, tapi cara kami menang sangat luar biasa," katanya.

"Kami mengulang performa melawan Liverpool dan Lisbon. Sporting adalah pemenang liga, Liverpool juga berada di puncak klasemen saat kami ke sana. Bayer Leverkusen jelas dominan di Bundesliga," bebernya kepada Sky Sport Italia seperti dilansir dari Football Italia.

Atalanta sebenarnya datang dengan status underdog ke Aviva Stadium, Dublin. Maklum, tim yang dihadapi sangat superior musim ini. Bayer Leverkusen belum tersentuh kekalahan dalam 51 laga!

Atalanta menang 3-0 atas Bayer Leverkusen <b>(Atalanta BC)</b> Atalanta menang 3-0 atas Bayer Leverkusen (Atalanta BC)

Di luar itu, mental bertanding para pemain Atalanta juga dipertanyakan setelah gagal merebut trofi Coppa Italia 2023/24, pekan lalu. Dalam laga final, Atalanta ditekuk Juventus 0-1.

Atalanta pun lebih banyak tertekan saat bertemu Leverkusen. Hanya saja La Dea tampil lebih efektif dan berhasil melesakkan tiga gol melalui Ademola Lookan menit ke-12, 26' dan 75.

Kemenangan atas Leverkusen sekaligus memberi Gasperini trofi pertama dalam kariernya.

“Saya harus berterima kasih kepada para pemain, performa mereka luar biasa," beber Gasperini.

Lalu apa kunci kemenangan Atalanta atas Leverkusen?
Menariknya, Ademola Lookman ternyata tidak diharapkan menjadi starter. Namun kehadirannya justru bikin lini serang La Dea lebih mematikan. Bersama dengan Gianluca Scamacca, Charles De Ketelaere, dan Teun Koopmeiners mereka mampu merepotkan barisan pertahanan Leverkusen.

“Kami sering bermain dengan trisula, ada banyak alasan untuk melakukannya. Kami harus bermain untuk menang di final. Kami harus menyerang, tidak cukup hanya bertahan," kata Gasp.

"Kami tahu tim-tim ini hebat dalam menyerang, tidak begitu hebat ketika Anda memaksa mereka bertahan. Semua orang luar biasa,” lanjut pelatih asal Italia itu menambahkan.

“Cara kami melakukannya jadi terpenting. Kami pantas mendapatkannya tanpa keraguan melawan tim sekuat itu. Memenangkan Liga Europa adalah pencapaian yang luar biasa,” bebernya. 

x|close