Ntvnews.id, Jakarta - Timnas Indonesia akan menurunkan mayortias pemain U-22 di Piala AFF 2024. Sementara Thailand juga kehilangan dua pilar pentingnya. Meski demikian, timnas Vietnam yang berambisi untuk memenangkan kejuaraan ini diminta untuk tetap waspada.
"Timnas Vietnam tidak bisa subjektif saat bertemu Indonesia dan Thailand," tulis Soha.vn.
Baca juga: Pemain Berdatangan, Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024 Matangkan Persiapan di Bali
Media Vietnam itu dengan tegas meminta Vietnam tidak memandang enteng Piala AFF 2024. Waktu persiapan yang mepet jadi salah satu pertimbangan Soha menghadirkan pandangan ini.
Seperti diketahui, Indonesia memang tidak akan menurunkan kekuatan terbaiknya di Piaal AFF 2024. Sebagian besar pemain kunci tim Merah Putih yang tampil pada putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 dipastikan absen pada kejuaraan antanegara Asia Tenggara tersebut.
Tidak ada nama-nama sepeti Thom Haye, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, maupun Sandy Walsh. Piala AFF yang tidak masuk dalam kalender FIFA memang membuat STY sulit mendapat izin dari klub. Pemain naturalisasi yang nantinya akan memperkuat timnas Indonesia hanyalah yang berusia di bawah 22 tahun, seperti Justin Hubner, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick.
Mereka akan bergabung dengan pemain-pemain muda lainnya dari liga lokal maupun luar negeri.
Dengan komposisi seperti ini, kekuatan Indonesia tentu akan menurun. Namun menurut Soha, bukan berarti Skuad Garuda pantas dipandang sebelah mata. Sebab pemain-pemain muda yang memiliki fisik yang prima dan mental yang lebih lepas bukan mutahil jadi ancaman bagi Vietnam.
Lebih penting lagi, pelatih Vietnam Kim Sang-sik menurut Soha sepertinya belum punya waktu yang ideal untuk menstabilkan sistem, gaya bermain, dan taktik tim Vietnam. Melawan lawan seperti Indonesia, faktor kedisiplinan dan sistematis menjadi syarat penting untuk bisa menang.
"Selain itu, meski pertahanan dan lini depan relatif bagus, tim Vietnam kuat "mereformasi" lini tengah. Ini adalah lini dengan pengalaman paling sedikit, selain dua wajah veteran Nguyen Quang Hai dan Hoang Duc," tulis Soha dalam ulasannya.
Di luar itu, tekanan terhadap pelatih Kim Sang-sik juga jauh lebih tinggi dari STY mengingat performa Vietnam yang kurang memuaskan belakangan ini. Pelatih asal Korea tersebut bahkan menghadapi risiko pemecatan lebih awal jika gagal menuntaskan target yang ditetapkan VFF.
Sementara itu, Thailand yang tidak diperkuat Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan menurut Soha juga tidak boleh dipandang enteng. Sebab Gajah Perang masih mempertahankan sejumlah amunisi terbaiknya, seperti Supachok, Nicholas Mickelson atau Ekanit Panya
Permainan Thailand juga juga terbilang stabil, dengan regenerasi yang baik. Pada laga persahabatan September lalu di My Dinh Stadium, Thailand, yang tidak diperkuat sejumlah pemain kunci mereka tetap mampu membuat tim Vietnam kewalahan.
Meski demikian, Thailand dan Vietnam berada di grup terpisah pada Piala AFF 2024. Kedua tim kemungkinan baru bertemu di fase knock out. Sementara Indoensia akan bersua Vietnam dan di Viet Tri Stadium, pada babak penyisihan grup B pada 15 Desember 2024.