Ntvnews.id, Jakarta - Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki sejarah panjang di turnamen Piala AFF (ASEAN Football Federation), ajang kompetisi sepak bola antarnegara Asia Tenggara yang dimulai sejak tahun 1996.
Walaupun belum pernah meraih gelar juara, Timnas Indonesia telah mencatat prestasi signifikan dengan berhasil mencapai babak final sebanyak enam kali.
Penjaga gawang Timnas Indonesia Maarten Paes menangkap bola sepakan salah satu pesepak bola Timnas Australia pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/202 (Antara)
Sebagai salah satu peserta pertama sekaligus pendiri Piala AFF, Indonesia bersama lima negara lain, yakni Brunei, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, memulai perjalanan kompetisi ini yang dulu dikenal sebagai Piala Tiger.
Pada edisi pertama tahun 1996, Indonesia berhasil melangkah hingga semifinal. Namun, Timnas harus puas berada di posisi keempat setelah kalah dari Vietnam dengan skor 3-2 dalam perebutan tempat ketiga. Momen ini menjadi awal langkah panjang Indonesia di kancah sepak bola regional.
Timnas Indonesia (Twitter: Timnas Indonesia)
Prestasi terbaik Indonesia di Piala AFF adalah menjadi runner-up pada enam edisi, yaitu 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Dalam beberapa kesempatan, Indonesia kalah di final melawan tim-tim tangguh seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Salah satu momen yang paling dikenang adalah final tahun 2010. Saat itu, Timnas diperkuat oleh pemain-pemain ternama seperti Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, Firman Utina, Cristian Gonzales, dan Markus Horison. Sebagai tuan rumah bersama Vietnam, mereka tampil gemilang.
Pada pertandingan pembuka, Indonesia sukses mengalahkan Malaysia dengan skor telak 5-1. Performa yang konsisten membawa Indonesia ke babak final, di mana mereka kembali bertemu Malaysia.
Namun, hasil gemilang di fase grup tidak terulang di final. Di leg pertama, Malaysia unggul 3-0 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Meski Indonesia menang 2-1 di leg kedua, Malaysia tetap keluar sebagai juara dengan agregat 4-2. Final ini juga diwarnai sejumlah kontroversi.
Pada tahun 2016, Timnas Indonesia kembali melaju hingga babak final. Dengan skuad yang dipenuhi pemain muda berbakat seperti Stefano Lilipaly, Rizky Pora, dan Hansamu Yama, Indonesia sempat diragukan tetapi mampu tampil kompetitif. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan Thailand dengan agregat 3-2, meski sempat unggul 2-1 di leg pertama di Stadion Pakansari, Bogor.
Pada edisi tahun 2020, di bawah arahan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia yang dihuni banyak pemain muda seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman kembali mencapai final. Namun, Indonesia harus tunduk dari Thailand dengan agregat 6-2.
Timnas Indonesia saat berhadapan dengan China pada putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (dok PSSI)
Meskipun gelar juara belum berhasil diraih, performa Indonesia di beberapa edisi terakhir memberikan harapan besar bagi para penggemar sepak bola nasional.
Dengan Shin Tae-yong yang fokus pada pengembangan pemain muda serta PSSI yang melibatkan pemain diaspora berbakat, diharapkan tercipta generasi emas yang mampu bersaing di tingkat regional dan Asia.
Namun, mentalitas juara masih menjadi tantangan utama. Indonesia sering tampil kuat di fase grup hingga semifinal, tetapi gagal mempertahankan performa di final.
Persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan mental yang kuat menjadi kunci untuk mewujudkan impian membawa trofi Piala AFF ke Tanah Air. Perjalanan panjang Indonesia di turnamen ini membuktikan bahwa meskipun belum meraih gelar, asa itu tetap menyala.
Dengan regenerasi pemain dan peningkatan kualitas tim, diharapkan Timnas Indonesia dapat segera mematahkan kutukan runner-up dan akhirnya merebut gelar juara, terutama di ajang Piala AFF 2024 mendatang.