Ntvnews.id, Jakarta - Mantan rider MotoGP, Jorge Lorenzo menyampaikan pandangannya terhadap rival-rivalnya di lintasan balap. Dari tiga nama yang membuatnya kagum, hanya satu yang menurutnya punya kemampuan yang komplet.
Siapa dia?
Lorenzo seperti diketahui sudah lima tahun pensiun dari MotoGP. Sebelumnya, rider yang pernah memperkuat tim Yamaha itu sukses meraih dua gelar juara dunia.
Baca juga: Hasil MotoGP Barcelona: Bagnaia Finis Pertama, Jorge Martin Juara Dunia
Dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport, Lorenzo menyembut empat nama yang menjadi rival terberatnya di lintasan. Mereka adalah Valentino Rossi, Marc Marquez, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa.
"Dani Pedrosa, Marc Marquez, dan Casey Stoner semuanya mengagumkanku. Dan tentu saja, Valentino Rossi," kata Lorenzo dikutip dari Crash.net.
Bagi Lorenzo, keempat rider ini punya keunggulan masing-masing. Dani Pedrosa misalnya. Meski punya postur tubuh yang mungil, rider sesama dari Spanyol itu menurutnya memiliki teknik yang luar biasa. Menurut Lorenzo, Dia sangat kuat di kelas 125 cc dan 250 cc.
"“Yang terpenting, dia memanfaatkan bobotnya untuk mengangkat motor. Itu sangat sulit dan dialah orang pertama yang membuatnya begitu jelas," bebernya.
Sementara itu, Marc Marquez yang pernah jadi rekan setimnya di Repsol Honda menurut Lorenzo punya nyali besar. "Dia tidak takut jatuh. Marquez adalah monster (dengan mentalitasnya)," kata Lorenzo menjelaskan.
Seperti halnya Lorenzo, Stoner juga merupakan juara dunia dua kali. Pada tahun 2011, Stoner meraih gelar keduanya dengan Lorenzo sebagai runner-up.
"Stoner adalah bakat alami,” kata Lorenzo.
“Improvisasi dan kemampuan melihat batas lintasan sungguh luar biasa," bebernya.
Lalu bagaimana dengan Rossi?
Rivalitas keduanya terbilang panas. Perseteruan Lorenzo dan Rossi menghadirkan tembok pembatas di garasi Yamaha semasa keduanya menjadi rekan satu tim.
"Valentino? Lengkap sekali,” kata Lorenzo.
“Sebagai pribadi, tentu saja sangat pintar dan sangat karismatik. Sebuah detasemen yang hebat, seorang pembalap yang bisa banyak berimprovisasi dengan motornya. Saat dia balapan, dia lelah, dia lembut dalam [mendorong]. Dia sangat jernih," beber Lorenzo.
"Sangat lengkap. Dia tidak memiliki kualitas super tapi dia sangat lengkap,” Lorenzo menambahkan.