Ntvnews.id, Jakarta - Guinea berduka. Sepak bola di negara Afrika itu memakan korban jiwa.
Tidak tanggung-tanggung. Setidaknya 56 nyawa melayang setelah kericuhan pecah pada pertandingan Labe vs Nzerekore di kota Nzerekore. Kedua tim bertarung dalam laga penghormatan terhadap pimpinan militer Gunie, Mamadi Doumbouya, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Tragedi Stadion di Guinea: 56 Orang Tewas dalam Kerusuhan Laga Sepak Bola
Kericuhan di Guinea sekaligus membah panjang tragedi sepak bola di dunia. Berikut ini adalah sejumlah pertandingan sepak bola paling 'mematikan' yang pernah terjadi di dunia:
20 Oktober 1982 - Enam puluh enam orang tewas saat kerumunan hendak meninggalkan pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow dan Haarlem, Belanda, di Stadion Luzhniki di Moskow.
28 Mei 1985 - Tiga puluh sembilan orang tewas dalam aksi kekerasan suporter pada final Piala Eropa 1985 antara Liverpool dan Juventus di Stadion Heysel di Brussels.
13 Maret 1988 - Sembilan puluh tiga orang tewas ketika ribuan penggemar sepak bola menyerbu pintu keluar stadion yang terkunci untuk menghindari badai es yang tiba-tiba di Kathmandu, Nepal.
15 April 1989 - Sembilan puluh tujuh orang tewas dan ratusan lainnya terluka saat penonton membludak di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris. Saat itu, penonton berjubel ingin menyaksikan pertandingan semifinal FA Cup antara Liverpool vs Nottingham Forest.
Salah satu korban meninggal pada tahun 2021 karena pneumonia aspirasi, dan ia menjadi rentan karena luka-luka akibat bencana tersebut.
16 Oktober 1996 - Delapan puluh empat orang tewas dan 147 orang terluka ketika para suporter yang panik sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala vs Kosta Rika di Guatemala City.
11 April 2001 - Sedikitnya 43 orang tewas pada pertandingan sepak bola di Ellis Park di Johannesburg, Afrika Selatan.
9 Mei 2001 - Lebih dari 120 orang tewas ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang gaduh di sebuah stadion di ibu kota Ghana, Accra, yang menyebabkan kepanikan.
1 Februari 2009: Perkelahian antarsuporter yang mewarnai pertandingan Al Masry dan Al Ahly di Port Said Stadium menewaskan 74 orang. Dalam insiden yang mencekam itu penggemar Al Masry menyerbu tribun stadion dan lapangan menyusul kemenangan 3-1 oleh klub mereka dan menyerang penggemar Ahly dengan kasar, menggunakan pentungan, batu, parang, pisau, botol, dan kembang api. Akibatnya, penonton terjebak di sejumlah area stadion. Jumlah korban meningkat setelah polisi menolak untuk membuka pintu keluar.
1 Oktober 2022 - Tragedi kanjuruhan menelan korban hingga 135 jiwa. Insiden bermula dari aksi invasi suporter Arema ke dalam lapangan usai pertandingan melawan musuh bebuyutan Persebaya Surabaya. Aksi ini kemudian direspons polisi dengan melepas tembakan gas air mata yang membuat penonton di tribun panik berhamburan. Sebagian besar korban tewas terinjak-injak dan terhimpit saat berdesak-desakan di pintu keluar.