Ntvnews.id, Jakarta - Pemain naturalisasi, Marc Klok ikut angkat bicara terkait pemecatan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Menurut pemain berdarah Belanda itu mengaku sudah memperkirakan hal itu bakal menimpa pelatih asal Korea Selatan tersebut.
"Dia bekerja dalam hirarki yang sangat ketat dan komunikasi dilakukan lewat penerjemah. Itu sedikit jadi masalah. Banyak pemain dari Belanda yang kemudian bergabung dan bagi mereka hirarki yang ada terasa berbeda," kata Klok dalam wawancara dengan media Belanda, Nos.
Baca juga: Marc Klok Ungkap Kekurangan Shin Tae-yong saat Melatih Timnas Indonesia
"Asosiasi (PSSI) telah menyimpulkan bahwa timnas harus jadi lebih dari satu kesatuan, dengan penekanan yang lebih sedikit pada hierarki dan lebih banyak pada kerja sama dan menjadi satu."
Klok sebenarnya tidak asing dengan Shin Tae-yong. Pemain Persib Bandung itu juga pernah memperkuat timnas saat ditangani STY. Namun saat Indonesia berhasil lolos ke putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026, nama Marc Klok tidak pernah lagi dipanggi ke timnas.
Seperti halnya Sandy Walsh, Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye, hingga Justin Hubner, Klok juga masuk dalam program naturalisasi PSSI. Namun bedanya, Klok tidak memiliki garis keturunan Indonesia. Dia resmi berganti kewarganegaraan setelah dianggap berjasa kepada Indonesia.
Klok yang memiliki 19 kali caps pun berharap kehadiran Patrick Kluivert mampu menghilangkan sekat-sekat yang ada di timnas Indonesia. "Kesatuan adalah hal terpenting bagi kami. Budaya solidaritas tidak boleh hilang. Dan rasa hormat terhadap pemain," kata Marc Klok berharap.
"Dalam sepak bola Belanda, Anda bisa mengutuk seseorang hari ini dan kemudian Anda akan menjadi teman baik besok. Itu bukan cara yang seharusnya Anda lakukan di sini. Lebih baik melindungi pemain sedikit lebih banyak dan memberi mereka rasa percaya diri. Dengan demikian, maka Anda akan melihat bahwa mereka adalah pemain sepak bola yang sangat bagus."