Pelatih Venezia FC, Paolo Vanoli Lega Jay Idzes Cs Bisa Gaspol di Leg Kedua Lawan Cremonese

NTVNews - 31 Mei 2024, 13:05
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Pelatih Venezia FC, Paolo Vanoli Pelatih Venezia FC, Paolo Vanoli (Website Venezia FC)

Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Venezia FC, Paolo Vanoli, merasa lega Jay Idzes dan kawan-kawan akhirnya mampu menahan imbang tanpa gol Cremonese di leg pertama final playoff Serie B, Jumat (31/5/2024). Hasil ini membuat langkah mereka ke Serie A semakin terbuka lebar.

Menurut Panoli, Venezia sebenarnya dalam kondisi yang kurang ideal saat menyambangi Cremonese di markasnya, Giovanni Gini Stadium. Mereka terpaksa harus tampil berhati-hati sepanjang pertandingan mengingat delapan pemain sudah mengantongi kartu kuning. 

Kesalahan sedikit saja bukan tidak mungkin bakal menggerus kekuatan mereka tergerus pada leg kedua yang akan berlangsung di markas sendiri, Pier Luigi Penzo pada, 3 Juni mendatang. 

"Tampil dengan 8 pemain yang sudah mengantongi peringatan di lapangan tidaklah mudah. Saya memuji para pemain atas upaya yang mereka lakukan di lapangan. Mengakhiri pertandingan melawan tim hebat seperti Cremonese tanpa didiskualifikasi di akhir laga adalah sebuah karya seni dari tim saya," kata Panoli usai pertandingan seperti dikutip dari situs resmi Venezia FC

Venezia FC memang tampil sangat hati-hati di kandang Cremonese dini hari tadi. Kartu kuning yang bertebaran membuat para pemain Venezia harus ekstra hati-hati dalam melakukan pengawalan terhadap pemain lawan. Jay Idzes salah satunya. Pemain Timnas Indonesia itu juga tidak mau gegabah setelah mengantongi kartu kuning saat bertemu Palermo di semifinal.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Cremonese.  Pasukan Giovanni Stroppa berusaha menguasai permainan dengan ball possesions 60 berbanding 40 persen.

Beruntung barisan pertahanan Venezia tampil tenang. Mereka mampu mematahkan serangan demi serangan yang dilancarkan oleh tuan rumah. Kiper Jesse Joronen juga sempat melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok tendangan berbelok dari Massimo Coda. 

Venezia bahkan nyaris unggul di babak kedua lewat skema bola mati. Sayang, tendangan bebas yang dilepaskan oleh Nicholas Pierini masih membentur mistar gawang Cremonese. 

Jay Idzes bersama Venezia  <b>(Website Venezia)</b> Jay Idzes bersama Venezia (Website Venezia)

Hasil imbang 0-0 membuat langkah Venezia di leg kedua sedikit lebih ringan. Apalagi mereka akan tampil di kandang yang pasti bakal mendapat dukungan penuh dari suporter sendiri dan hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa naik ke kasta tertinggi sepak bola Italia. 

Sebagai informasi, bila leg kedua nanti kembali imbang maka tim yang lolos ke Serie A bakal ditentukan lewat posisi di papan klasemen akhir Serie B. Venezia seperti diketahui menempati urutan ketiga dengan 70 poin dan Cremonese di urutan keempat dengan 67 poin.

Dengan kekuatan penuh, I Lagunari dipastikan bakal gaspol saat menjamu Cremonese di Pier Luigi Penzo Stadium. Hanya saja, Vanoli tetap mengingatkan para pemainnya agar tidak lengah karena Cremonese bukanlah tim yang mudah 'diteror' oleh penonton tuan rumah.   

"Minggu nanti kami cukup beruntung bisa bermain di hadapan para pendukung kami yang pastinya akan mendukung kami, tapi ini tetap akan menjadi pertandingan tersendiri," katanya.

"Sekarang tersisa sembilan puluh menit dan peluang masih sangat terbuka. Kami tentu saja melakukan beberapa kesalahan teknis dan itu adalah aspek yang perlu kami tingkatkan menjelang hari Minggu, di mana kami akan menemukan atmosfer yang luar biasa," beber Vanoli. 

"Penonton telah memberikan banyak hal kepada kami dan kami di lapangan berusaha membalas dukungan mereka. Pada awal tahun lalu kami berhasil mendapatkan kembali kepercayaan mereka dan kini fanslah yang mendorong kami,” ujar pelatih berusia 52 tahun itu menambahkan. 

Tekad yang sama juga diungkapkan oleh pemain Venezia, Christian Gytkjaer. Dia juga mengaku sudah siap untuk menghadapi pertandingan penentuan melawan Cremonese, Minggu nanti. 

"Di ruang ganti Anda bisa rasakan ketenangan dan tekad, kami telah bekerja selama setahun untuk menghadapi laga seperti ini. Di kandang sendiri, di depan penonton kami akan tampil berbeda, segalanya berubah bagi kami. Sekarang waktunya untuk sedikit bicara, banyak bekerja."

x|close