Kenapa Banyak Polisi di Lokasi Latihan Timnas Indonesia?

NTVNews - 31 Mei 2024, 17:30
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagas Adi Pangestu
Penulis
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Polisi tampak berjaga di belakang pemain timnas Indonesia, Shayne Pattynama Polisi tampak berjaga di belakang pemain timnas Indonesia, Shayne Pattynama (Antaranews.com)

Ntvnews.id, Jakarta - Ada pemandangan berbeda yang terlihat di lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat pagi (31/5/2024). Polisi-polisi berseragam tampak berjaga sejak awal hingga akhir sesi. Saat latihan berakhir, mereka dengan sigap langsung mengawal para pemain menuju bus. Begitu juga saat pemain meladeni permintaan wawancara wartawan. Beberapa polisi juga ikut berjaga dengan sikap sempurna di belakangnya.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji yang juga bagian dari korps baju cokelat menjelaskan, kalau kehadiran personelnya di lokasi latihan bukan tanpa alasan. Sebaliknya, PSSI selaku federasi memang sengaja meminta bantuan mereka untuk mengawal para pemain selama mengikuti TC.

Tujuannya jelas: membatasi interaksi fans dengan para pemain. Menurut Sumarji, langkah ini dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang sempat merugikan timnas Indonesia.  

"Jadi memang ini adalah permintaan dari coach Shin Tae-yong kepada ketua umum dan saya selaku ketua BTN yang mengeksekusi. Dan itu sudah kita lakukan dan jalankan,” kata Sumardji. 

Menurutnya, PSSI terpaksa meminta bantuan pengamanan kepada pihak kepolisian menyusul evaluasi yang dilakukan terhadap beberapa kegiatan timnas sebelumnya. Salah satu yang menjadi sorotan adalah, banyaknya pemain yang sempat terjangkit penyakit jelang laga melawan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026 akibat interaksi fans dengan pemain yang tidak terkontrol. 

“Kita jadikan itu sebagai evaluasi dan kali ini kita betul-betul menerapkan SOP yang sangat ketat,” kata Sumardji. “Kami berharap rekan-rekan pers dan suporter bisa bekerjasama agar proses pengamanan ini bisa berjalan dengan baik. Pak Ketua Umum menginginkan seperti saat tim yang datang ke sini, Argentina sehingga pengamanan itu betul-betul bisa kita jalankan dengan baik.”

Tidak hanya pihak kepolisian, PSSI juga mengerahkan sejumlah pengamanan dari elemen swasta. Mereka tampak mengenakan rompi kuning dan ikut aktif mengawal para pemain saat latihan.

Sebelumnya, pengamanan ekstra memang sempat diterapkan PSSI saat menerima kunjungan timnas Argentina pada pertengahan Juni tahun lalu. Meski saat itu, Albiceleste tanpa Lionel Messi, tetap mendapat pengawalan super ketat saat berada di hotel maupun lokasi pertandingan.

Polisi berjaga di belakang calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Calvin Verdonk <b>(Antaranews.com)</b> Polisi berjaga di belakang calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Calvin Verdonk (Antaranews.com)

Akibatnya, interaksi para pemain dengan fans terbilang sangat minim. Sejumlah penggemar yang rela menunggu di lobi hotel juga harus gigit jari karena gagal bertemu dengan idola mereka.  

Timnas Indonesia sendiri kembali menjalain pemusatan latihan sejak 28 Mei 2024 lalu. Para pemain dikumpulkan di Jakarta untuk mempersiapkan diri menghadapi sisa laga kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia yang mempertemukan tim Merah Putih dengan Irak dan Filipina. 

Kedua pertandingan ini bakal berlangsung di Jakarta. Pertandingan Irak akan berlangsung pada 6 Juni 2024, sedangkan pertandingan melawan Filipina digelar lima hari kemudian (11/6/2024). 

Tidak seperti hari pertama sebelumnya yang penuh sesak, suasana latihan timnas Indonesia pada Jumat pagi terbilang lengang. Tidak tampak kehadiran suporter yang menunggu para pemain. 

Shayne Pattynama, salah seorang pemain naturalisasi Timnas Indonesia mendukung upaya PSSI dalam meningkatkan pengamanan terhadap para pemain. "Saya pikir itu bagus karena terkadang itu keterlaluan, dan ada beberapa orang yang sakit kemarin," katanya dikutip dari Antara. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTV News (@ntvnews.id)

"Saya tidak ada di tim saat itu karena cedera, tapi saya mendengar banyak orang yang sakit. Jadi, saya pikir itu dilakukan agar semua orang tidak terinfeksi sesuatu dan lain-lain," tambahnya.

Meski demikian, bek berusia 25 tahun itu bukannya tidak mengapresiasi dukungan fans. Namun peningkatan pengawalan terhadap para pemain menurutnya penting untuk kebaikan semua pihak.

"Kami tahu mereka hanya ingin mendukung kami agar bisa semakin baik. Jadi, saya mengapresiasi mereka semua. Tapi, terkadang kita juga harus berhati-hati agar bisa bermain di laga selanjutnya. Untuk itu, kita ada tim pengamanan," kata Shayne Pattynama.

"Kembali lagi, kita apresiasi para fans dan kami mencintai mereka semua," sambungnya.

x|close