Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini benar-benar jatuh hati kepada sepak bola Italia. Dia bahkan rela menolak tawaran dari klub Liga Inggris demi bertahan di Negeri Pizza.
Masa depan Gasperini bersama Atalanta memang jadi pertanyaan besar setelah pria berusia 66 tahun itu berhasil mengantar La Dea menjuarai Liga Europa 2023/2024. Pada babak final di Aviva Stadiun, Dublin, Atalanta yang tidak diunggulkan justru berhasil menang telak 3-0 atas wakil Jerman, Bayer Leverkusen yang sebelumnya tak terkalahkan dalam 51 pertandingan.
Gian Piero Gasperini tidak membantah kalau sejak kemenangan itu tawaran demi tawaran berdatangan kepadanya. Awalnya, banyak yang menduga kalau godaan itu datang dari Napoli, tapi Gasperini justru mengaku telah didekati oleh salah satu klub asal Liga Inggris.
"Tidak, saya tidak akan pergi sekarang," katanya menjawab La Gazzetta dello Sport yang menanyakan apakah dia akan pindah ke luar negeri.
"Saya baru-baru ini menerima tawaran, itu sangat bagus dan datang dari Inggris. Hal ini muncul baru-baru ini… Tahun ini saya memenangkan piala tersebut (Europa League) dan tawaran dari luar negeri juga datang, tapi saya sangat mencintai Italia," beber Gasperini.
Gasperini tidak menutup mata bila atmosfer sepak bola di Tanah Inggris sangat memukau. Pemandangan itu sudah disaksikannya secara langsung saat membawa timnya bertanding di markas Liverpool, Anfield pada Liga Europa lalu. Saat itu dia takjub melihat suasana di sana.
Atalanta menang 3-0 atas Bayer Leverkusen (Atalanta BC)
Meski demikian, Gasperini enggan beranjak dari Italia. Sebab menurutnya, banyak hal lain dalam sepak bola. "Ketika saya ke luar negeri saya berpikir, 'oh betapa indahnya, lihat atmosfernya.' Lalu, apa yang akan saya lakukan dari Senin sampai Sabtu?" kata Gasperini menambahkan.
Sementara itu, Gasperini dianggap telah menempa era baru bersama Atalanta. Pria yang sudah delapan tahun tinggal di Bergamo itu juga sedang mendiskusikan perpanjangan kontraknya.
Lebih dari sekadar pelatih, Gasperini memiliki naluri yang tajam dalam melihat potensi pemain. Dia telah mengumpulkan pemain terbaiknya yang pernah berjuang di tempat lain, seperti Charles De Ketelaere di Milan dan Gianluca Scamacca bersama West Ham United.