Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa proses naturalisasi Ole Romeny akan berlanjut di Komisi XIII dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Senin, 3 Februari 2025.
"Besok insyaallah rapat kerja bersama DPR agar bisa segera maju di paripurna dan langsung diangkat sumpahnya," ujar Dito saat ditemui awak media usai menyaksikan pertandingan final turnamen futsal 4 Nations World Series 2025 antara timnas Indonesia dan timnas Arab Saudi di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, dikutip dari Antara, Senin, 3 Februari 2025.
Tak hanya Ole Romeny, proses naturalisasi ini juga melibatkan dua pemain lain, yakni Tim Geypens dan Dion Markx, yang diproyeksikan mengisi skuad U-20.
Baca Juga: Menkum: Ole Romeny Akan Disumpah Jadi WNI Awal Februari
Namun, meskipun menjalani proses naturalisasi, Geypens dan Markx tidak akan bergabung dengan skuad timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025 di China.
Pelatih timnas U-20, Indra Sjafri, menjelaskan bahwa keduanya tidak dapat bermain dalam turnamen tersebut karena pendaftaran entry by name telah ditutup pada 13 Januari lalu, sementara Piala Asia U-20 akan berlangsung pada 12 Februari hingga 1 Maret.
Setelah memperoleh persetujuan dari Komisi XIII dan Komisi X DPR RI, proses naturalisasi ketiga pemain ini akan berlanjut di Sidang Paripurna pada Selasa, 4 Februari 2025. Selanjutnya, Kementerian Sekretariat Negara RI akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait naturalisasi mereka.
Baca Juga: Menpora: PSSI Belum Ajukan Naturalisasi Ole Romeny
Setelah seluruh tahapan ini selesai, ketiga pemain tersebut akan menjalani sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di bawah Kementerian Hukum RI, sebelum kemudian melakukan perpindahan federasi.
Dito juga menjelaskan bahwa proses pengambilan sumpah kemungkinan besar akan dilakukan di luar negeri, seperti yang sebelumnya terjadi pada Mees Hilgers, Eliano Reijders, dan Kevin Diks.
“Kemarin koordinasi dengan PSSI karena ada beberapa agenda di tim asal yang belum bisa ditinggalkan, jadi pasti akan dilakukan di luar negeri seperti biasa,” pungkasnya.